Pernahkah kamu merasa bahwa kamu selalu tidak punya uang, sebanyak apapun penghasilanmu? Mungkin yang pertama kali terpintas di pikiranmu adalah karena pengeluaranmu terlalu besar. Tetapi mengapa hal itu tetap terjadi walaupun pendapatan bertambah? Mungkin hal itu disebabkan karena ketika kita memiliki banyak uang, kita cenderung lebih tidak berhati-hati menggunakannya. Semakin banyak uang yang kita miliki, semakin banyak yang bisa kita beli, maka itu semakin tinggi juga biaya hidup yang kita gunakan.
Berikut ini adalah list tentang apa yang mungkin terjadi dengan pengeluaranmu dan apa yang bisa kamu lakukan untuk membatasinya:
Gaya Hidup Mewah
Kamu merasa bangga dengan pendapatanmu sendiri hingga membeli barang-barang mewah karena kamu merasa berhak mendapatkan imbalan dari hal yang sudah kamu lakukan. Gaya hidup kamu juga bisa jadi lebih sehat karena makanan organik cenderung 47% lebih mahal, belum lagi biaya olahraga, terapi, dan lain-lain. Tempat tinggal juga bisa mempengaruhi biaya hidup sehari-hari.
Seorang ‘Giver’
Berpatisipasi dengan kegiatan amal dan memberikan sumbangan memang penting dan bermanfaat, tetapi di sisi lain juga mahal. Kamu mudah meminjamkan atau bahkan memberikan uang kepada teman, keluarga, dan atau sanak saudara yang membutuhkan.
Kecerobohan
Kamu suka melakukan segala sesuatu secara last minute. Contohnya ketika hendak bepergian kamu tidak merencanakan dari jauh-jauh hari sehingga biaya cenderung lebih mahal. Ketika ada sesuatu yang rusak, kamu memilih untuk menggantinya atau menyewa jasa untuk membetulkannya daripada belajar melakukannya sendiri. Kamu menganggap bonus kamu sebagai uang tambahan dan memilih untuk menggunakannya dari pada ditabung, seperti untuk makan-makan di luar dibanding memasak sendiri, hingga membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan.
Kecerobohan juga bisa terjadi di penggunaan credit card kamu. Kamu kurang hati-hati dan berpikir panjang ketika hendak menggunakan credit card. Kamu juga tidak mempertanyakan biaya-biaya tambahan yang ada pada laporan perbankan atau credit card.
Pengeluaran yang Tidak Bisa Dikontrol
Pengeluaran dalam jumlah besar yang tidak bisa dikontrol biasanya muncul ketika kamu sudah menginjak usia yang lebih dewasa dan memiliki tanggung jawab lebih banyak. Seperti pajak, tagihan rumah, serta kebutuhan keluarga dan anak-anak.
Nah, kira-kira apa yang bisa kamu lakukan untuk menanggulangi hal-hal di atas?
1. Kesadaran
Jika kamu sudah mencoba mencari solusi untuk menanggulangi hal-hal tersebut, kamu sudah mengambil langkah pertama kamu karena kamu sudah menyadari masalah dengan kondisi keuanganmu. Tidak semua pengeluaran itu buruk, ada pengeluaran yang bisa ditoleransi, ada juga pengeluaran yang terlalu boros. Tidak apa-apa jika kamu ingin belanja besar-besaran untuk bersenang-senang, memberi dan mengurus orang lain, atau menyewa tukang kebun untuk mengurus kebun rumahmu. Semua itu berhak kamu lakukan asal kamu bisa mengontrol diri kamu untuk membedakan kebutuhan dan keinginan. Prioritaskan yang lebih penting dan batasi yang lain.
2. Mendata Pengeluaran
Cara mudah untuk melakukan ini adalah dengan meninjau pengeluaran melalui kredit dan bank selama tiga bulan terakhir, lalu memisahkannya ke dalam kategori. Dengan begitu akan lebih mudah bagimu untuk mengontrol pengeluaran kamu berikutnya. Kamu bisa tahu pengeluaran apa yang bisa kamu batasi ketika kondisi keuanganmu tidak memungkinkan.
3. Utamakan Menabung
Biasakan mentransfer jumlah tertentu ke tabunganmu setiap awal bulan. Lakukan hal yang sama dengan bonus dan tingkatkan jumlah setiap kali menerima kenaikan gaji. Setelah itu kamu bisa lebih rileks menggunakan sisa uang tambahan kamu.
4. Prioritas
Buatlah daftar kebutuhan yang perlu kamu beli. Jika tidak dalam keadaan urgent, tunggu selama seminggu dan tinjau lagi daftar tersebut untuk memastikan pentingnya pengeluaran tersebut. Lalu prioritaskan hal-hal yang berada di dalam daftar dan menentukan timeline untuk setiap pembelian.
Mengontrol keuanganmu memang bukan hal yang mudah, tetapi dengan kebiasaan yang tepat kamu akan menyimpan banyak waktu dalam menghadapi masalah keuangan. Pelajari kebutuhan dan keinginanmu lalu utamakan prioritasmu di kategori yang tepat.
[Felizia Amannasa Elvera]