Jelas tidak ada entrepreneur yang ingin usahanya tutup dalam waktu beberapa bulan saja. Faktanya, 50% dari bisnis gagal hanya dalam kurun waktu 5 tahun pertamanya saja. Tetapi janganlah hal ini membayang-bayangi kamu, karena di sisi lain masih banyak bisnis yang berjalan dengan baik diatas 10 tahun bahkan hingga saat ini. Satu hal yang dimiliki bisnis-bisnis ini ialah kebiasaan bijak dari sang pemilik bisnis.
Kebiasaan bijak dari sang pebisnis jelas ada kaitannya dengan pengelolaan finansial. Seberapa baiknya bisnis kamu akan berjalan seiring waktu juga ada kaitannya dengan bagaimana kamu mengelola uang saat ini. Jika bisnis kamu saat ini masih berjalan dengan penjualan dan omset, keuangan bisnis kamu tidaklah sekuat yang kamu kira. Cukup jelas bahwa kamu telah mempraktikkan salah satu kebiasaan finansial yang salah. Mungkin telah bertahun-tahun kamu bertahan dengan kebiasaan-kebiasaan ini, tetapi kamu masih dapat berubah haluan menuju kesuksesan. Inilah kebiasaan-kebiasaan yang salah dalam pengelolaan finansial dan bagaimana kamu dapat mengubahnya:
1. Tidak Menabung
Menabung merupakan cara yang paling umum untuk meningkatkan kas bisnis kamu. Tetapi nyatanya, hanya sedikit orang yang menyisihkan uangnya untuk tabungan.
Ketika kamu menjalankan bisnis, kamu harus berkomitmen untuk menyisihkan uang untuk ditabung, berapapun nominalnya. Nantinya, tabungan ini dapat sangat berguna terutama bila kamu tiba-tiba terpikirkan peluang baru dalam bisnis kamu. Mulailah menabung!
2. Tidak Memperhatikan Nominal Kecil
Sebagai pengusaha, mungkin kamu pernah menjual produk dengan keuntungan kecil, bahkan hanya dalam hitungan ribuan rupiah. Mungkin kamu tidak menganggap serius penjualan-penjualan kecil seperti itu. Tetapi jangan kamu terkejut jika pendapatan kamu sehari lewat penjualan kecil tersebut dapat mencapai ratusan ribu, bahkan jutaan rupiah.
Begitu juga jika bisnis kamu melakukan pengeluaran kecil secara terus menerus dengan alasan karena mereka kecil, janganlah terkejut jika bisnis kamu tidak memiliki penopang finansial yang cukup dalam kurun waktu panjang. Mulailah perhatikan pendapatan serta pengeluaran, sekalipun dalam nominal yang kecil.
3. Tidak Memvariasikan Aliran Pendapatan
Menurut riset baru-baru ini, rata-rata miliuner memiliki 7 aliran pendapatan. Fokus memanglah hal yang penting dalam dunia bisnis, tetapi banyak pebisnis yang salah mengartikan fokus dengan menjalankan banyak bisnis dengan fokusnya masing-masing.
Fokus tidaklah sama dengan buta terhadap peluang. Kamu tetap dapat memvariasikan bidang keahlianmu dengan cara memvariasikan cara penawaran produk dan jasa atau mungkin dengan memvariasikan produk dan jasa yang ditawarkan. Pemvariasian adalah cara paling ampuh untuk mendapatkan pasar yang besar dan juga meningkatkan pendapatan.
4. Tidak Mengambil Langkah untuk Meminimalisir Tagihan Kartu Kredit Kamu
Penggunaan kartu kredit bisnis biasanya memiliki risiko. Kamu perlu belajar untuk bertanggung jawab dalam penggunaannya. Jika bisa, kamu perlu sesegera mungkin melunasi tagihan kartu kredit kamu dan hindari penggunaanya sehingga kamu terhindar dari tingginya suku bunga yang dibawanya. Mulailah dengan melunasi tagihan terkecil kamu, dan teruslah bekerja dengan konsisten.
5. Tidak Mengambil Keuntungan dari Bisnis Kamu secara Konstan
Karena kamu adalah seorang pebisnis, bukan berarti kamu harus mengambil seluruh pendapatan sebagai keuntungan pribadi kamu. Kamu juga perlu memperhatikan modal dan gaji karyawan. Mengambil keuntungan pribadi dengan nominal dan jangka waktu yang tetap adalah cara kamu menghargai bisnis yang kamu jalankan. Bisnis kamu akan berkembang jika kamu dapat menghargainya.
Itulah kebiasaan-kebiasaan buruk dalam mengelola finansial yang mungkin masih kamu lakukan sebagai pebisnis muda. Belumlah terlambat untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan ini. Mulailah kelola finansial bisnis kamu dengan cara yang tepat mulai dari sekarang!
[Pius Krisantono]