Coba sebutkan lima hal yang kamu cintai.
Kemungkinannya adalah, kamu tidak menyebutkan nama pekerjaan Anda.
Bahkan, menurut penelitian dari Gallup, 87% dari karyawan yang disurvei di seluruh dunia merasa terputus secara emosional dari tempat kerja mereka. Terputus secara emosional ini berarti fisik mereka bisa berada di pekerjaan mereka, namun secara emosional tidak. Daerah dengan kepuasan pekerja sangat rendah meliputi Asia Selatan pada 10%, Asia Timur dan Cina dengan 6%.
Jadi apa rahasia dari 13% itu yang menganggap dirinya “dengan senang hati terlibat di tempat kerja?” Menurut sebuah penelitian, orang yang menganggap pekerjaan mereka sebagai sebuah “panggilan”. Dengan kata lain, melakukan sesuatu yang dicintai membuat mereka menjadi lebih bahagia dan puas.
Berikut adalah lima orang yang membuktikan passion bisa berubah menjadi karir.
1. Jon Jacques, bintang Periscope.
Seorang Jon Jacques menyadari bahwa dia berpotensi dalam melakukan atraksi sulap di jalanan. “Hal itu sering saya lakukan di kala saya tidak sibuk”, seperti itu katanya. Pada suatu ketika dia menyadari bahwa uang yang dia kumpulkan dari atraksi-atraksi yang dia lakukan dapat bermanfaat untuk orang banyak, terutama bagi orang-orang yang sedang membutuhkan. Dia berhenti dari pekerjaan full-time nya demi berfokus dalam mengumpulkan dana sumbangan bagi yang membutuhkan. Bagi dia, itu adalah sebuah panggilan untuknya , panggilan untuk melayani yang membutuhkan dan yang terpenting bukanlah material, tapi kepuasan yang dia dapatkan setelah melihat orang susah menjadi terbantu karena dirinya.
2. Keith Poh, pembuat sepatu.
Poh meninggalkan pekerjaannya di bidang perbankan untuk melakukan perjalanan dunia demi belajar kerajinan sepatu. Pada satu titik dia berdiri di luar pintu dari seorang pembuat sepatu ternama selama seminggu sampai dia setuju untuk menerima Poh sebagai muridnya. Sekarang Poh berencana untuk meluncurkan toko sepatu di Hong Kong serta menerima muridnya sendiri.
3. Seth Peterson, CEO perusahaan game arcade.
Setelah dia membelikan dirinya sendiri sebuah game arcade untuk ulang tahunnya, Peterson mulai berpikir bagaimana cara dia bisa mengubah semangat untuk game menjadi karir. Mantan perencana keuangan ini kemudian memulai sebuah perusahaan yang membeli game arcade tua dan menyewakannya untuk per bulan. Dia mengatakan bahwa terkadang kondisi finansial tidak terlalu mulus bagi mereka, namun pekerjaan yang dia lakukan ini memiliki nilai spiritual dan emosional lebih penting dibanding uang.
4. Charlotte de Vilmorin, salah seorang pendiri Wheeliz.
Charlotte de Vilmorin sendiri merupakan pengguna kursi roda. Pada suatu saat ketika dia mengunjungi Florida, dia mencari mobil khusus yang sudah dimodifikasi untuk pengguna kursi roda. Ketika menemukannya, dia diberitahu bahwa harga sewanya sangatlah mahal, yaitu 1.000 dolar AS untuk 10 hari. Dia menyadari bahwa sangat tidak nyaman dan susah untuk menemukan mobil yang bisa diduduki oleh para penyandang kursi roda. Karena itu, dia membuat layanan mobil-sharing yang menghubungkan orang-orang cacat dengan pemilik mobil khusus yang dapat membawa penyandang kursi roda. Perusahaan ini kini telah menyebar ke kota-kota seperti Paris, Nantes dan Bordeaux, dengan rencana untuk memperluas ke negara-negara lain secara internasional.
5. Bonnie Chiu, pencipta Lensational.
Awalnya diluncurkan melalui Facebook, Lensational menggunakan kamera hasil daur ulang dan sumbangan untuk menyelenggarakan lokakarya fotografi bagi perempuan di daerah terpencil. Chiu, seorang fotografer yang telah menjalani karirnya untuk seumur hidup kini telah memperluas kehadirannya perusahaannya ke lokasi-lokasi lain termasuk Pakistan, Bangladesh dan Hong Kong. Tujuan dari Lensational ini adalah untuk membawa fotografi ke daerah-daerah yang terpencil yang tidak mendapat perhatian dunia. Menurut Bonnie Chiu, dia ingin membawa fotografi menjadi suatu bentuk ungkapan emosi dan perasaan yang universal sehingga dapat dipahami oleh suku maupun bangsa apapun. Dia ingin dunia mengenal dan mengetahui sisi-sisi negara yang masih berkembang.
Banyak orang diluar sana yang keluar dari pekerjaannya karena mereka merasa tidak cocok dengan pekerjaan yang mereka kerjakan. Bahkan ada juga yang keluar dari pekerjaan dengan jabatan yang bisa dibilang cukup bagus, karena alasan yang sama. Namun banyak juga orang diluar sana yang bisa sukses karena passionnya. Mereka berhasil merubah passion mereka menjadi karir yang cukup menjanjikan. Menjadi sukses bukan berarti kita harus mengerjakan sesuatu yang kita tidak suka untuk memiliki banyak uang. Karena passion adalah salah satu kunci kesuksesan seseorang.