Setiap orang pasti punya pekerjaan yang harus diselesaikan, baik itu pekerjaan sekolah, kuliah, kantor, rumah, ataupun pekerjaan yang kamu targetkan sendiri. Tapi, pekerjaan hanyalah akan menjadi fiktif belaka bila tidak dikerjakan. Dikerjakan sih.. tapi.. nanti dulu deh.. Mungkin kamu sering mengatakannya dalam hati, hingga dekat waktu deadline baru sadar pekerjaanmu belum selesai. Apa sih penyebab sebenarnya orang suka menunda? Biasanya, kebanyakan dari kamu mungkin berpikir takut salah, belum tahu caranya, tidak yakin kalau kamu bisa mengerjakannya, atau tidak suka pekerjaannya, tidak ada reward yang jelas, tidak ada yang mengejar, ataupun ada kegiatan lain yang lebih menarik. Nah, hal-hal yang kayak gitulah yang bikin kamu enggan banget ngerjain pekerjaan di detik itu juga. Gimana sih cara menghilangkan kebiasaan buruk tersebut? FILE menyarankan kamu melakukan hal-hal berikut ini, silahkan dicoba!
1. Kerjakan dengan Prioritas
Mungkin terkadang kamu pernah mengerjakan sesuatu dengan urutan yang berantakan, sesuai feeling dan mood saja atau bahkan dengan multitasking tanpa tujuan yang jelas. Seperti dilansir oleh Jim Stone lewat bukunya mengenai produktivitas, penyebab dari kebiasaan menunda pekerjaan adalah absennya tujuan yang jelas dari pekerjaan tersebut. Biasakan dirimu untuk membuat prioritas pekerjaan mana yang harus kamu selesaikan pertama, kedua, dan seterusnya. Urutkan dari yang paling sulit, kalau yang sulit saja terlewati, hal mudah gak akan jadi masalah. Kemudian, pecahkan pekerjaan-pekerjaan besar menjadi pekerjaan kecil. Dengan cara ini, kamu akan lebih termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan.
2. Tentukan Apresiasi bila Pekerjaan Berhasil Terselesaikan
Kamu akan lebih bersemangat lagi jika tahu ketika kamu menyelesaikan sebuah pekerjaan, kamu akan mendapatkan sesuatu yang menarik. Beberapa orang telah menerapkan cara ini dan terbukti lebih cepat dalam menyelesaikan tugasnya. Contoh kecilnya, orang yang tak suka membaca buku, meletakkan beberapa coklat dan permen di akhir halaman, atau kalau berhasil dapat 100 di ujian, bakal berlibur ke suatu tempat yang keren, dan sebagainya. Rasa puas dan dihargai karena pekerjaanmu bisa membuat pekerjaan selanjutnya terasa lebih ringan dikerjakan. Jika tak ada orang yang menghargai hasil kerja dan usahamu, kenapa tidak mulai dari dirimu sendiri dulu?
3. Temukan Waktu dan Tempat yang Nyaman
Langkah selanjutnya, cari tempat dimana kamu bisa berpikir dengan tenang di waktu yang pas. Kamu sudah berniat fokus dan semangat mengerjakan tugas, tiba-tiba teman sekamarmu mengajak kamu main game. Atau, kamu sudah serius, namun berdentangnya jam malam hari membuat kantuk mendatangimu. Buyarlah konsentrasi yang sudah kamu bangun susah payah. Bukan cuma niat yang harus dikuatkan, kamu juga perlu menciptakan suasana yang mendukung kamu untuk mencapai tingkat produktifitas yang baik.
4. Singkirkan Setan-Setan Pengganggu
Di era yang serba digital ini, sulit bagi kamu untuk lepas dari gadget. Sebenarnya tidaklah sulit, kamu cuma kurang biasa. Jika dibiasakan untuk melepas semua setan pengganggu seperti tab, gadget, televisi, game, atau yang lainnya, saat mengerjakan tugas, tanganmu dengan sendirinya akan terbiasa untuk tidak menyentuhnya saat sedang bekerja. Pikiranmu pun akan tahu kapan harusnya serius dan kapan harusnya santai, seperti perut yang tahu kapan waktunya membunyikan alarm lapar. Cobalah fokus mengerjakan tugasmu tanpa distraksi sedikitpun selama 25 menit, dan jangan biarkan fokusmu hilang, setelah itu istirahatlah selama 2-3 menit untuk menyegarkan otak, ulangi 25 menit tersebut hingga pekerjaanmu selesai.
5. Berhenti Berpikir, Mulai Lakukan!
Terlalu banyak pertimbangan juga bisa membuatmu menunda pekerjaan. Tinggalkan aspek-aspek yang memunculkan keraguan dan mulai melakukan pekerjaan itu tanpa rasa ragu. Hal yang paling sulit dalam bekerja itu ada 2, memulai pekerjaan dan menjaga fokus hingga pekerjaan tersebut selesai. Pekerjaan itu harus dikerjakan, tapi tidak dengan rumus “The Power of Kepepet” ya! Mungkin bagi sebagian orang bekerja pada waktu situasi kepepet justru mengasyikan, tapi jika sering melakukannya, artinya dia sedang mengidap penyakit menunda yang kronis. Orang yang bekerja dengan kebiasaan “the last minute” biasanya akan mudah terkena stress, dan parahnya lagi, pekerjaan kamu pasti terselesaikan tidak dengan usahamu yang terbaik, akhirnya hasilnya pun tak memuaskan.
Jadi, sudah siapkah kamu menerapkan 5 langkah tersebut dalam kehidupanmu dan jadi orang yang tak lagi menunda pekerjaan? Tantang dirimu sendiri dalam 5 hari kedepan untuk menyelesaikan semua pekerjaan-pekerjaanmu yang masih tertunda hingga saat ini. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kamu, siapa lagi? Jangan sampai pekerjaanmu malah diambil dan dikerjakan oleh orang lain ya. Nanti rejekimu bisa ikut terambil orang lain loh.