Modal usaha tentunya adalah hal penting yang perlu kamu pikirkan ketika membangun bisnis sendiri. Sebelumnya, FILE telah membagikan kepada kamu 8 Tips Mengumpulkan Modal Usaha. Nah, kali ini FILE akan memberikan kepada kamu beberapa tips yang dapat kamu terapkan untuk menghemat pengeluaranmu saat menjalankan startup, terutama bagi kamu yang memilih untuk membangun startup tipe bootstrap (tidak mendapat bantuan modal dari investor) dan masih berada dalam tahap awal. Karena tidak hanya penting untuk mendapatkan modal, namun juga sangat penting untuk menggunakan modal tersebut dengan efektif.
1. Menetapkan “Hemat” sebagai Prinsip/Nilai Perusahaan
Ketika kamu membangun startup, salah satu hal yang akan kamu lakukan adalah menetapkan berbagai peraturan dan prinsip perusahaan yang akan dituruti dan diterapkan oleh mereka yang bekerja di dalam startup-mu.
Prinsip berperilaku hemat, yaitu dapat memanfaatkan uang perusahaan dengan cermat dan efisien, serta tidak menggunakannya untuk hal-hal yang tidak mendukung keberlanjutan perusahaan, adalah poin penting yang perlu kamu cantumkan dalam prinsip perusahaanmu.
Sebagai contoh, Jeff Bezos, pendiri Amazon, ketika usahanya baru saja mulai, membutuhkan meja kerja untuk dirinya beserta timnya. Dengan prinsip hemat dan penuh dengan akal, Jeff memutuskan untuk membuat meja dari pintu dibandingkan membeli meja-meja kantor yang terbilang mahal. Hingga saat ini, hemat tetap menjadi salah satu dari 14 nilai/prinsip inti Amazon. Bahkan, karyawan yang dapat menerapkan prinsip hemat ini dapat dihadiahi penghargaan “Door Desk”.
2. Mengurangi Biaya Operasional dengan Bekerja secara Remote
Biaya operasional terbilang cukup sulit untuk dikurangi. Nah, salah satu cara untuk meringankan biaya tersebut adalah dengan memungkinkan karyawan-karyawanmu untuk bekerja secara remote atau tanpa harus berada di kantor (misal, mereka dapat bekerja dari rumah). Dengan metode ini, kamu dapat mengurangi biaya-biaya seperti menyediakan area kerja, peralatan-peralatan komputer, maupun makanan dan minuman.
3. Memprioritaskan Profitabilitas Dibandingkan Pertumbuhan Perusahaan
Kamu pastinya ingin startup-mu untuk bertumbuh. Namun, semakin besar perusahaanmu berarti semakin besar juga biaya yang perlu kamu keluarkan. Karena itu cukup berisiko jika kamu terlalu terburu-buru ingin menumbuhkan perusahaanmu. Sebaiknya, prioritaskanlah membuat model bisnis yang menuntun startup-mu untuk mendapatkan keuntungan.
Fred Wilson, seorang venture capitalist, menuliskan bahwa fokus pada profitabilitas juga secara umum dapat meningkatkan kualitas keputusan bisnis yang diambil. Pasalnya, kamu dan timmu “dipaksa” untuk berpikir kreatif dan logis untuk memastikan startup-mu menghasilkan lebih banyak pendapatan dibanding pengeluaran.
4. Prioritaskan Merekrut Karyawan-Karyawan Terbaik
Karyawan-karyawan yang handal dapat menyelesaikan pekerjaan lebih banyak, bahkan hingga 2 kali lipat, dibandingkan mereka yang tidak. Terbilang cukup cost-effective jika kamu memutuskan untuk merekrut karyawan-karyawan handal dalam jumlah yang tidak banyak, dibanding memperkerjakan yang tidak handal dalam jumlah yang lebih banyak.
Baca juga: Tips Meningkatkan Kualitas Proses Perekrutan Karyawan
5. Ketika Dimungkinkan, Pekerjakan Freelancer sebagai Ganti Karyawan Full-Time
Freelancer atau pekerja lepas biasanya tidak menuntut berbagai keuntungan yang biasanya harus disediakan suatu perusahaan kepada karyawan full-time. Mereka juga dapat menyediakan jasa dengan tenaga kerja yang lebih terukur. Bahkan perusahaan-perusahaan besar seperti Facebook dan Google juga mempekerjakan banyak pekerja lepas untuk mengurus berbagai tugas penting, seperti online moderation.
6. Membuat Program Magang yang Menarik
Intern, atau mereka yang mengikuti program magang, membutuhkan biaya lebih sedikit untuk dipekerjakan dibanding karyawan full-time, dan membutuhkan lebih sedikit benefit dari perusahaan. Jika kamu dapat membuat program magang yang menarik dan bermanfaat, kamu bisa mendapatkan intern-intern handal dari universitas-universitas ternama yang akan membantu dan memberikan dampak positif kepada perusahaanmu selama berbulan-bulan sebagai imbalan pengalaman, bimbingan, dan rekomendasi yang akan diberikan oleh perusahaanmu kepada mereka.
7. Perhatikan Customer Satisfaction untuk Dapat Menerapkan Word of Mouth Marketing
Jika kamu berhasil memuaskan pelanggan yang telah menggunakan jasa atau produkmu, kamu dapat menerapkan word-of-mouth marketing, atau promosi dari mulut ke mulut untuk menarik pelanggan-pelanggan baru. Metode ini terbilang cost-effective karena pelanggan-pelanggan baru yang diarahkan (referred ) ke bisnismu memiliki biaya akuisisi yang sangat rendah.
Jika kamu tertarik untuk menerapkan metode marketing WOM ini, kamu dapat memulai dengan memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi para pelanggan yang menggunakan jasa atau produkmu, hingga mengesankan mereka.