Adalah hal yang diketahui secara umum bahwa media sosial sangat penting untuk meningkatkan online presence serta menambah jumlah pelanggan untuk bisnismu. Namun, kebanyakan orang lebih berfokus pada jumlah fan atau follower mereka dibanding loyalitas serta engagement audience mereka. Jumlah pengikut media sosialmu memang penting, namun kualitas serta seberapa relevan audience-mu dengan bisnis yang kamu miliki juga sangatlah penting.
Berikut adalah 7 hal yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan engagement dan loyalitas audience media sosialmu:
1. Temukan dan Komunikasikan Konten Unikmu
Ketika kamu memikirkan apa tujuan serta konten dari bisnismu yang akan kamu komunikasikan di media sosialmu, kamu mungkin akan berpikir untuk mencoba mengikuti atau bahkan meniru konten yang telah dibuat oleh media-media yang lebih populer. Namun, orang-orang akan lebih tertarik dengan konten yang unik, karena jika kamu hanya sekedar meniru, maka mereka akan lebih tertarik untuk mengikuti yang asli. Oleh sebab itu fokuslah untuk menetapkan tujuan serta konten yang unik di media sosialmu.
2. Fokus pada Hal yang Lebih Besar dari Bisnismu Sendiri
Menurut founder Elite Daily, Gerard Adams, “Passion serta tujuan yang muncul dari keinginan untuk menyesuaikan brand-mu dengan hal-hal yang lebih besar dari dirimu sendiri adalah apa yang akan mendorong orang-orang untuk memerhatikanmu.”
Maksud dari poin ini adalah, dalam menjalankan media sosial, jangan hanya fokus pada diri kita sendiri, namun juga berusaha untuk menyesuaikan konten yang kamu buat dengan nilai-nilai yang menjadi passion audience-mu.
3. Jangan Berasumsi Bahwa Setiap Follower-mu Memiliki Ketertarikan yang Sama
Mungkin kamu berpikir bahwa jika orang-orang mau mengikuti media sosialmu, berarti mereka tertarik akan hal-hal yang identik. Tapi, hal itu tidak benar. Walaupun konten yang kamu keluarkan mengkomunikasikan ide-ide yang berpusat pada satu tema tertentu, setiap follower-mu memiliki tujuan, ketakutan, kesukaan, dan keinginan yang berbeda-beda. Semua aspek tersebut berpengaruh terhadap bagaimana seseorang berinteraksi dengan konten-konten yang telah kamu buat.
Karena itulah, menurut Ryan Levesque, seorang penulis ternama serta penyandang gelar dalam bidang neuroscience, mengatakan bahwa mengeluarkan konten serta pesan yang terlalu umum kepada seluruh audience-mu akan mengurangi besar pengaruh yang dihasilkan dari konten tersebut. Jadi sebaliknya, kamu harus mengidentifikasi segmen-segmen audience-mu, pelajari aspek-aspek apa yang membedakan mereka, kemudian buat konten yang relevan dengan setiap segmen tersebut.
4. Fokus pada Kualitas Konten
Beberapa orang mungkin lebih berfokus pada kuantitas, yaitu berapa banyak konten yang mereka buat. Namun yang seharusnya menjadi fokusmu adalah kualitas dari konten yang kamu buat. Memang, hal ini memakan waktu serta tenaga. Namun hal ini perlu kamu lakukan agar bisa terlihat lebih stand-out dari media-media lainnya.
Brian Dean, seorang ahli SEO, memiliki metode sederhana untuk memastikan kontenmu lebih berkualitas dibanding kompetitor-kompetitormu:
- Google hal yang berkaitan dengan industri bisnismu.
- Klik 3 hingga 5 tautan pertama yang muncul sebagai hasil pencarian. Kemudian gunakan konten dalam halaman-halaman tersebut sebagai benchmark atau pembanding.
- Identifikasi kekuatan dari konten-konten tersebut dan pikirkan bagaimana mereka dapat diperbaiki atau ditingkatkan kualitasnya. Hal ini memudahkanmu untuk membuat konten yang lebih baik. Misal, jika salah satu halaman yang kamu buka memiliki terlalu banyak teks, maka gunakanlah lebih banyak gambar dalam kontenmu.
5. Gunakan Lebih Banyak Waktumu untuk Mempromosikan Konten
Derek Halpern seorang ahli digital marketing mengatakan bahwa: “Orang-orang kebanyakan menghabiskan waktu mereka untuk membuat lebih banyak konten untuk audience yang sama, padahal faktanya, mereka seharusnya berfokus untuk memperlihatkan konten yang telah mereka miliki ke lebih banyak orang.”
Halpern menyebut prinsip ini sebagai the 80/20 rule of promotion and creation, yang berarti, kamu harus menggunakan 20 persen waktumu untuk membuat konten, sedangkan 80 persen lagi untuk memastikan bahwa konten tersebut dilihat oleh orang-orang yang tepat. Hal ini dapat meningkatkan online presence-mu secara konsisten.
6. Gunakan Teknik Storytelling untuk Membangun Relasi
Jika kamu memiliki audience yang besar, tantangan yang akan kamu hadapi adalah kurangnya kedekatan atau keakraban. Jika orang-orang tidak merasa terhubung denganmu pada tingkat personal, maka kamu hanya akan mendapat perhatian mereka, bukan loyalitas.
Mike Dillard, seorang serial entrepreneur, menyarankan sebuah cara yang mudah untuk memunculkan rasa keakraban atau intimacy, yaitu dengan memusatkan pembangunan relasi pada rasa empati.
Jika kamu dapat membuat ikatan dengan seseorang berdasarkan pengalaman, masalah, bahkan rasa frustrasi yang serupa, maka kontenmu akan lebih mudah untuk beresonansi dengan mereka. Hal ini dapat kamu capai melalui teknik storytelling atau bercerita. Misal, kamu dapat menceritakan tantangan-tantangan apa saja yang telah kamu atau bisnismu hadapi, serta solusi apa yang akhirnya terpikirkan olehmu.
7. Membantu Orang Lain
Jika kamu ingin benar-benar membangun relasi dengan audience-mu, maka kamu disarankan meluangkan waktu untuk berbicara dengan, belajar dari, serta menolong individu-individu yang menjadi audience-mu. Hal ini bukan berarti kamu menghabiskan seluruh waktu berhargamu untuk menolong orang lain secara cuma-cuma. Namun, sangat penting bagi kamu untuk membangun hubungan yang “manusiawi” dengan para follower-mu sejak awal, karena mereka kemungkinan besar akan menjadi pendukung dan kontributor yang aktif bagi bisnismu di masa mendatang.