Pada hari Rabu (14/3), ahli astrofisika terkenal di dunia – Stephen Hawking menghembuskan nafas terakhirnya pada umur 76 tahun di rumahnya di Cambridge, Inggris. Stephen Hawking menghabiskan 55 tahun dalam hidupnya dengan penyakit neurologi yang bernama amyotrophic lateral sclerosis (ALS), yang mengakibatkan dirinya lumpuh dan harus menggunakan teknologi komunikasi yang membuatnya berbicara dengan suara robot yang menjadi ‘trademark’ selama hidupnya.
Sebagai seorang fisikawan dan figur publik yang terkenal, Stephen Hawking telah membantu mengubah tatanan ilmu astrofisika. Pengetahuannya membuat kita semakin mengerti tentang asal-usul keberadaan semesta.
Nah, apa saja sih pencapaian yang telah dia raih? Dari sekian banyak pencapaiannya, berikut 4 yang patut kamu tahu!
Stephen Hawking Mencetuskan Teori Bahwa Black Hole Mengeluarkan Energi
Apakah kamu pernah mendengar istilah black hole atau lubang hitam? Black hole adalah sebuah fenomena unik di semesta, yang membuat ruang dan waktu menjadi menyimpang serta selalu menghisap materi apapun yang melewati daerah tersebut. Namun, Hawking mencetuskan bahwa sebenarnya black hole memancarkan energi yang disebabkan oleh efek kuantum di dekat daerah black hole tersebut. Teori ini memang masih belum diamati secara langsung, tetapi sebagaimana dilansir dari Inverse, ilmuwan sedang berusaha mengamatinya.
Stephen Hawking Mencetuskan Bahwa Singularitas Adalah Elemen Penting Dalam Teori Big Bang
Teori Big Bang (The Big Bang Theory) adalah salah satu teori yang paling diterima ilmuwan jaman sekarang mengenai asal-usul semesta. Teori ini menerangkan bahwa semesta muncul dimulai dari sebuah ledakan besar yang berasal dari 1 titik, yakni singularitas. Sebelum adanya Hawking, ilmuwan masih berdebat mengenai kerancuan (paradoks) yang muncul dalam singularitas.
Pada tahun 1970, Stephen Hawking bersama rekannya membuat sebuah jurnal mengenai singularitas yang menyanggah pendapat bahwa sebelum Big Bang adalah terjadinya kontraksi semesta. Pada akhirnya, ilmuwan umumnya setuju dengan versi Teori Big Bang yang dicetuskan Stephen Hawking, bahwa tidak ada apa-apa pada awal mula semesta.
Stephen Hawking Mencetuskan Bahwa Tidak Ada Perbedaan Antara Ruang dan Waktu di Awal Mula Semesta
Pada bukunya yang terkenal, A Brief History of Time, Hawking mencetuskan bahwa pada awal mula semesta, ruang sudah ada, namun waktu yang seperti kita tahu masih belum ada. Ilmuwan astrofisika masih menyatakan bahwa ruang dan waktu saling terkait satu dengan yang lain, namun Hawking mengeluarkan hipotesis yang menyatakan sebaliknya. Sembari orang awam berusaha menelan hipotesis yang dikeluarkan Hawking, para ilmuwan pun masih memperdebatkan ide Hawking tersebut.
Stephen Hawking Memberikan Bukti Bahwa Perjalanan Waktu Mustahil
Ide akan perjalanan waktu (time travel) selalu membuat kita berandai-andai. Namun pada tahun 2009, Stephen Hawking membuktikan perjalanan waktu adalah mustahil. Bagaimana dia melakukannya?
Pada waktu itu, Stephen Hawking mengadakan sebuah pesta bagi para pelintas waktu (time traveler), dimana dia mengajak para pelintas waktu untuk pesta bersamanya. Namun, Stephen Hawking baru mengeluarkan undangannya besok setelah pesta tersebut! Maksud dari ide tersebut adalah siapapun yang muncul pada pesta tersebut adalah benar-benar pelintas waktu karena orang tidak mengetahui pesta tersebut hingga besok harinya. Pada ulang tahun Stephen Hawking ke-75 di tahun 2017, dia mengumumkan bahwa tidak ada orang yang muncul di pestanya. Meski ide ini bukanlah bukti konkret bahwa perjalanan waktu mustahil, tetapi hal ini tetaplah bukti yang cukup kuat. Seandainya kamu sendiri menemukan cara melakukan perjalanan melintasi waktu, bukannya tujuan awal pertamamu adalah pesta yang diadakan Hawking?
Dari sekian banyak pencapaian ilmiah yang diperoleh Stephen Hawking, perlu kita akui kegigihannya dalam memberikan sumbangsih bagi pengetahuan. Meski lumpuh, semangat dan pemikirannya selalu membuat kita untuk terus belajar akan keberadaan semesta ini. Selamat jalan!