Halo, Sobat FILE! Tahukah kalian bahwa baru-baru ini, Indonesia mengenalkan drone militer karya anak bangsa. Indonesia baru saja meluncurkan prototipe pesawat udara nirawak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) yang diberi nama Black Eagle atau Elang Hitam. PUNA atau pesawat udara nirawak menandakan bahwa drone ini dikendalikan dari luar pesawat. Sementara itu, Medium Altitude Long Endurance (MALE) adalah istilah untuk kendaraan yang terbang pada ketinggian 10.000-30.000 kaki untuk jangka waktu penerbangan berkisar 24-48 jam. Penggunaan pesawat nirawak ini diharapkan dapat menekan angka kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa ketika melakukan tindak pengawasan.
Drone militer buatan Indonesia ini diluncurkan perdana di hanggar PT Dirgantara Indonesia, Kota Bandung, Jawa Barat pada 30 Desember 2019 lalu. Si Elang Hitam sudah dikembangkan sejak tahun 2015 dan merupakan hasil kolaborasi yang melibatkan TNI AU, BPPT, LAPAN, ITB, PT Dirgantara Indonesia, PT Len Industri, dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Drone ini memiliki ukuran panjang 8.65 meter, lebar 16 meter, dan tinggi 2,6 meter. Dengan ukuran yang dimilikinya, drone ini diklaim mampu mengangkut muatan seberat 1300 kilogram. Black Eagle juga dilengkapi dengan mesin yang memiliki kecepatan 235 km/jam. Diperkirakan Black Eagle mampu melakukan penerbangan 24 jam dengan ketahanan maksimum 30 jam penerbangan. Lebih hebatnya lagi, si Elang Hitam ini juga mampu terbang sejauh 250 kilometer dari jarak pengendalinya dan memiliki daya jelajah 20.000 kaki dari permukaan laut. PUNA MALE Black Eagle juga dilengkapi dengan teknologi SAR (Synthetic Aperture Radar), yaitu teknologi yang mampu mendeteksi kondisi cuaca maupun titik panas yang menjadi sumber terjadinya kebakaran hutan.
Dengan adanya spesifikasi sebaik ini, drone militer ini diharapkan mampu memperkuat aparatur keamanan seperti TNI. Black Eagle sendiri diperkirakan dapat digunakan untuk melakukan pengawasan terhadap perbatasan yang rawan ancaman, juga dalam kasus-kasus seperti terorisme, penyelundupan, pembajakan, kasus illegal fishing, dan lain sebagainya. Selain itu, drone ini diharapkan mampu dijadikan sebagai alutsista (alat utama sistem pertahanan) bagi pertahanan Indonesia terutama dalam pelaksanaan mata-mata.
Rencananya, PUNA MALE Black Eagle ditargetkan untuk melakukan uji terbang perdana tahun ini. Di tahun 2024, diharapkan si Elang Hitam sudah mendapat sertifikasi, sehingga dapat diproduksi dan dipasarkan ke luar negeri. Sebagai bangsa Indonesia, tentunya kita patut bangga ya dengan drone buatan Indonesia yang satu ini. Semoga ke depannya, Elang Hitam ini dapat memperkuat militer Indonesia! Kalau Sobat FILE sendiri, apa sih harapanmu untuk si Elang Hitam ini? Yuk, bagikan di kolom komentar!