Halo, Sobat FILE! Pernahkah kamu mendengar aplikasi Blender sebelumnya? Kamu yang bergelut di dunia animasi pasti langsung paham ya bahwa ‘Blender’ yang dimaksud bukanlah alat pelumat makanan. Ya, aplikasi Blender merupakan aplikasi pengolah grafis tiga dimensi (3D) yang diluncurkan pada 13 Oktober 2002. Aplikasi ini berfungsi untuk membuat model berbasis ruang yang dapat dimanfaatkan pada berbagai sektor. Keberadaannya sangat menguntungkan bagi pelaku kreatif yang memang berkecimpung dalam dunia visual 3D.
Meski telah dikembangkan beberapa tahun sebelumnya, Blender ternyata dinilai masih belum memenuhi standar industri oleh sebagian orang. Salah satu alasannya adalah karena biaya pengunduhan tidak dibebankan ke pengguna. Padahal, harga aplikasi serupa terbilang mahal. Lantaran sifatnya yang bebas pakai ini, aplikasi Blender dinilai minim penelitian dan kurang fitur.
Walaupun demikian, keraguan sebagian besar pengguna nyatanya tidak menurunkan tekad pihak pengembang. Pada 14 Februari 2020, Blender merilis versi terbarunya, yaitu versi 2.82, dengan menyajikan beberapa fitur tambahan. Tidak berhenti di situ, perusahaan ini juga terus menyempurnakan fasilitasnya dengan kembali meluncurkan versi 2.83 pada 3 Juni 2020 kemarin. Untuk aplikasi yang bebas biaya, pengembangan Blender dapat dibilang cukup masif. Lantas, kira-kira, apa saja ya keistimewaan Blender di versi teranyarnya ini?
1. Grease Pencil
Grease Pencil merupakan suatu alat pembuatan media dua dimensi yang dikembangkan dari versi sebelumnya, scratch. Dalam aplikasi Photoshop, misalnya, fitur ini mirip dengan fungsi pada brush tool. Tool ini kini bekerja lebih cepat dan baik, serta terintegrasi dengan keseluruhan aplikasi Blender yang memungkinkan penggunanya bekerja dalam 2D dan 3D secara bersamaan. Melalui versi terbarunya, Blender turut meningkatkan fungsi ini dengan menyediakan sistem penggambaran yang mutakhir, laju dan kualitas efek yang lebih baik, serta penampakan garis yang lebih halus.
2. Virtual Reality
Salah satu teknologi yang disajikan dalam versi terbaru ini adalah virtual reality. Meski masih sangat sederhana, sistem ini memungkinkan kamu melihat sekeliling adegan dalam layar melalui fitur Scene Inspection. Tentu penggunaan teknologi ini harus menggunakan headset VR yang memadai. Namun, fitur ini sekarang hanya dapat bekerja pada platform yang mendukung standar OpenXR. Meskipun belum ada headset yang memenuhi standar tersebut, fitur ini merupakan salah satu aset Blender yang layak dikembangkan.
3. Eevee Rendering
Eevee Rendering adalah salah satu dari tiga engine render yang tersedia pada Blender. Rendering sendiri merupakan proses akhir yang dilakukan setelah seluruh proses pengerjaan model rampung. Ibarat aplikasi pengolahan grafis pada umumnya, rendering hampir sama dengan “save as” atau “export”. Setelah di-render, hasil pekerjaan dapat disaksikan sesuai dengan format yang telah dipilih.
Kelebihan Eevee dibanding dengan engine render lainnya adalah sistemnya yang berbasis real-time. Hasil jadinya pun dapat dibuat lebih apik dengan fitur-fitur tambahan yang ada, seperti volumetrics, screen-space reflections and refraction, subsurface scattering, dan depth of field. Selain itu, fitur Hair Geometry sekarang dapat menggunakan mode Alpha Hashed dan Alpha Clip yang akan membuat tekstur model rambutmu kelihatan lebih halus.
4. Sculpting
Sculpting dalam ranah grafis 3D adalah suatu teknik memahat objek. Teknik ini sebenarnya berasal dari metode memahat batu atau tanah liat menggunakan tangan untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan. Oleh karena itu, sculpting dalam aplikasi Blender dan sejenisnya juga digunakan untuk memberi rupa suatu objek yang belum berbentuk.
Di versi terbarunya, Blender menambahkan beberapa brush untuk menopang pengerjaan sculpting ini. Brush tersebut di antaranya: Cloth Brush untuk memberi bentuk kerutan kain, Clay Thumb Brush berfungsi seperti efek jari yang membentuk tanah liat, dan Smooth Brush yang kini tersedia dalam berbagai jenis tingkat kelembutan. Selain itu, fitur Face Sets juga memungkinkan penggunanya untuk memisahkan objek pahat menjadi beberapa bagian. Jadi, kamu dapat membuat atau menghapus sculpt hanya pada bagian tertentu tanpa khawatir akan merusak bagian lainnya.
5. Pengalaman Pengguna
Melalui versi terbarunya, Blender turut meningkatkan pengalaman pengguna melalui perbaikan 1.250 bug. Perintah undo kini juga bekerja lebih cepat dalam mode Object and Post. Selain itu, cloth simulation berjalan lima kali lebih cepat daripada sebelumnya. Loading time untuk file particle and mesh pada simulasi cairan pun lebih singkat. Hal lain yang juga yang tidak kalah menarik adalah peningkatan performa pada fasilitas pengeditan video dengan memperbarui tampilan layar pengguna (UI), menyediakan Blade Tool, serta memungkinkan pratinjau opacity dan audio pada garis adegan.
Itulah beberapa fitur terkeren dari aplikasi Blender versi 2.83, Sobat FILE! Bagaimana pendapat kamu? Fitur Blender di atas tidak kalah menarik dengan aplikasi sejenis lainnya, kan? Meski aplikasi ini gratis, pengembangan yang dilakukan ternyata tidak main-main ya. Perbaikan performa yang diterapkan di banyak fitur juga dilakukan dengan serius. Oleh karena itu, meskipun aplikasi ini bebas biaya, kualitasnya tetap memiliki daya saing. Bahkan, peningkatan mutu fungsinya pun sebenarnya memakan biaya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya donatur yang telah menyisihkan uang mereka untuk mendukung pengembangan program ini.
Soal standar industri, Blender sudah tidak perlu diragukan. Pasalnya, film animasi asuhan Netflix bertajuk Next Gen dibuat dengan aplikasi ini loh! Jadi, kamu yang ingin mencoba terjun ke dunia grafis tiga dimensi bisa banget nih mempelajari penggunaan aplikasi Blender dari sekarang!
Kalau dari Sobat FILE sendiri, fitur apa sih dari aplikasi Blender 2.83 ini yang paling menarik perhatian kamu? Yuk, bagikan jawabanmu di kolom komentar! Jangan lupa juga untuk selalu update wawasanmu seputar teknologi, gaya hidup, dan bisnis dengan terus membaca FILE ya!