Halo, Sobat Filemagz! Siapa nih yang dulu gemar nonton film Herbie Fully Loaded di channel TV lokal? Walau sudah nonton berkali-kali, rasanya keren banget ya, melihat mobil bisa mengemudi sendiri kesana-kemari! Pasti bisa memudahkan kegiatan kita. Nah, kebayang gak sih kalau mobil otonom atau ‘self-driving cars’ bisa menjadi kenyataan seperti yang di film-film? Sekarang sudah ada lho, perusahaan-perusahaan yang mulai membuat mobil self-driving! Tapi, memangnya mobil self-driving bisa melihat jalan selayaknya manusia? Buat kalian yang penasaran sama cara kerjanya, sini mimin jelasin!
1. Asal-Usul Sebutan Self-Driving
Kata ‘otonom’ mengacu pada kemampuan sebuah sistem untuk bisa beroperasi sendiri tanpa adanya kemudi dari pihak luar. Pada konteks mobil self-driving, otonom berarti mobil-mobil yang dapat bergerak sendiri tanpa kendali manusia.
Mobil self-driving mampu menganalisis dan mengambil tindakan sendiri ketika sedang berjalan. Kemampuan ini bertumpu pada hardware saat mengumpulkan data dan menggunakan software dalam pengolahan data. Software pada mobil self-driving akan mengolah data-data yang masuk dengan algoritma machine learning yang telah melalui pelatihan dalam menghadapi skenario situasi dunia nyata.
2. Fitur ‘Melihat’ Mobil Self-Driving
Mobil self-driving tentu saja dipenuhi oleh komponen-komponen dengan teknologi terkini. Software pada mobil self-driving selalu mengalami perkembangan, sedangkan hardware mereka cenderung konsisten. Fitur-fitur penting itu meliputi:
Pengumpulan Data melalui penginderaan
Selayaknya manusia, mobil harus mampu memindai sekeliling. Penginderaan mobil meliputi teknologi kamera canggih yang mampu memahami algoritma gambar, radar, sensor LiDAR atau Light Distance and Ranging, hingga pendeteksi cahaya. Semakin banyak sensor yang terlibat, maka gambaran situasi sekeliling mobil akan semakin teranalisis dengan jelas.
Analisis Data
Mobil-mobil self-driving membutuhkan ‘otak’ atau komputer untuk mengolah data yang diterima melalui penginderaan. Fitur aplikasi perangkat lunak akan menyortir data, menentukan jalur selanjutnya, dan berbagai pengambilan keputusan lainnya saat sedang berjalan agar seolah-olah sedang dikemudikan oleh manusia. Hebat banget, bukan?
Kontrol
Pada mobil otonom, peralatan mekanis untuk mengontrol sistem mobil akan lebih banyak tertuju pada pengereman, akselerasi, dan kemudi agar dipastikan bisa berjalan dengan benar. Jadi, kita tidak butuh pengemudi untuk menginjak pedal gas, tetapi peralatan mekanis tersebut akan langsung bertindak sendiri usai diperintah oleh otak mobil.
3. Cara Kerja Fitur-Fitur Dalam Mobil Self-Driving
Nah, sekarang kita membahas bagaimana proses bekerjanya mobil self-driving agar bisa ‘melihat’ dan berjalan. Bayangkan bila sebuah mobil sedang melaju di pedesaan saat sedang gelap gulita. Tiba-tiba ada tiga rintangan yang muncul. Seperti manusia sebelum mengambil Keputusan, mobil self-driving juga harus menganalisis bentuk, ukuran, dan posisi rintangan supaya bisa menentukan tindakan selanjutnya.
Seperti yang sudah mimin mention di awal, mobil self-driving menggunakan metode LiDAR atau Light Distance and Ranging yang bisa menembakkan laser inframerah untuk mengirimkan gelombang cahaya yang memantulkan lingkungan di sekitarnya. Misalnya, jika rintangan tadi adalah sapi yang hendak menyebrang jalan, maka pulsa laser bisa terpantul dari badan sapi tersebut. Dengan mengukur seberapa lama pulsa tersebut kembali sehabis terpantul, kita bisa mendapatkan data tentang ukuran sapi tersebut.
Dalam sistem LiDAR, modulator Mach-Zehnder (MZM) dapat digunakan untuk membantu mengatur serta menghasilkan pulsa cahaya agar dapat mendeteksi objek dan resolusi kedalaman dalam ruang tiga dimensi. MZM memanfaatkan sifat interferensi cahaya yang akan menghasilkan banyak pulsa pendek dan membantu LIDAR cepat menggambarkan profil. Supaya resolusi dapat ditingkatkan, maka modulator dipasangkan dengan detektor cahaya yang sensitif dan cepat. Pada akhirnya, data objek dapat diperoleh dan diproses.
Begitulah bagaimana mobil self-driving bisa memiliki ‘mata’ dan berjalan seolah-olah sedang dikemudikan manusia. Gimana, keren banget, kan? Walau mobil otonom masih terus mengalami perkembangan, teknologi ini tentu saja membantu banget buat mengefisiensikan mobilitas manusia bila digunakan dengan benar. Kalau kalian sendiri, bakal beli mobil self-driving tidak? Coba tulis pendapat kalian di kolom komentar! Jangan lupa follow Instagram FILEmagz dan Filetechno untuk informasi-informasi lainnya seputar teknologi!