Di saat kamu akan memulai bisnis kamu, kamu pastinya harus membuat sesuatu yang dinamakan business model, atau model bisnis, yang mendeskripsikan rincian-rincian dari bisnis kamu. Nah, business model canvas adalah cara yang modern untuk melakukan itu. Dengan tampilan yang lebih sederhana dan lebih mudah dimengerti, Alexander Osterwalder membuat sebuah model bisnis hanya dengan 1 halaman yang memberi gambaran dari bisnis tersebut secara keseluruhan.
Sebelumnya, apa sih model bisnis? Model bisnis adalah sebuah desain abstrak yang merepresentasikan sebuah bisnis. Berisi operasi-operasi seperti sumber pendapatan, prospek jual, dan sebagainya. Nah, model bisnis memiliki 6 fungsi:
- Mengartikulasi nilai proposisi. Menentukan nilai yang diberikan kepada konsumen.
- Mengidentifikasi segmen pasar. Menentukan kepada siapa produk ataupun jasa yang dijual dapat menjadi berguna.
- Mendefinisikan struktur dari operasi yang diperlukan oleh perusahaan untuk memproduksi dan mendistribusi produk, serta menentukan aset-aset yang dapat mendukung operasi tersebut.
- Menspesifikasikan sumber pendapatan dan mengestimasi biaya serta bayangan keuntungan.
- Menggambarkan posisi perusahaan di jaringan pasar. Menentukan hubungan dengan pendukung, pelanggan, mitra potensial, dan juga kompetitor.
- Memformulasikan strategi untuk berinovasi dan menjadi lebih baik dari kompetitor-kompetitor yang ada.
Nah, itu adalah fungsi-fungsi dari model bisnis yang juga mencangkup fungsi-fungsi dari business model canvas. Business model canvas menyederhanakan model bisnis menjadi 9 bagian yang menggambarkan 4 aspek dari sebuah model bisnis: pelanggan, produk, infrastruktur, dan finansial. Berikut adalah gambar dari rincian sebuah business model canvas.
1. Customer Segment
Segmen pelanggan adalah bagian penting dari model bisnis sebuah perusahaan dan adalah kunci untuk membuat produk yang sesuai dengan keperluan dan karakteristik dari segmen yang dituju. Sebuah perusahaan harus mengenal siapa pelanggannya, dari keperluannya sekarang dan di masa mendatang. Lalu kamu harus mengurutkan prioritas pelanggan serta potensi pelanggan di masa depan. Dan terakhir, kamu harus mengerti strength dan weakness dari pelanggan kamu dan menjelajahi segmen pelanggan lain yang mungkin juga bisa mendapatkan manfaat dari produk kamu. Berikut adalah tipe-tipe segmen tersebut:
- Mass Market
- Niche Market
- Segmented
- Diversify
- Multi-sided Platform
2. Value Propositions
Berisikan produk dan jasa yang diberikan kepada pelanggan kamu, yang menunjukkan bahwa produk kamu unik dan mudah untuk dibedakan dari para kompetitor. Proposisi nilai ini dapat dibagi menjadi 2:
- Quantitative: menekankan pada harga atau efisiensi produk.
- Qualitative: menekankan ke pengalaman dan hasil dari produk tersebut.
Saat membuat proposisi dari produk kamu, pertanyaan yang harus kamu tanyakan ke diri kamu sendiri adalah masalah apa yang kamu selesaikan melalui produk atau jasa yang kamu tawarkan. Langkah selanjutnya adalah bagaimana kamu dapat mengembangkan produk kamu sehingga menjadi lebih baik dibanding produk kompetitormu. Salah satu cara untuk menemukan jawaban-jawaban tersebut adalah dengan menentukan apa sebenarnya yang kamu mau pelanggan kamu untuk ingat akan perusahaan kamu.
3. Channels
Perantara yang membawa produk kamu ke pasar untuk dinikmati oleh pelanggan. Ada banyak channel yang tersedia dan kamu harus memilih yang tercepat dan paling efisien dengan investasi seminimal mungkin. Ada 2 tipe channel. Yang pertama adalah yang dimiliki oleh perusahaan, seperti toko di ruko dan semacamnya. Yang kedua adalah distributor, tenaga eksternal yang dapat mengantarkan produk kamu ke tangan pelanggan.
Langkah pertama untuk menentukan media antar yang akan kamu gunakan adalah dengan menganalisa dari mana pelanggan kamu menemukan dan mendapatkan produk dan jasa kamu. Dari situ kamu dapat melakukan analisa SWOT untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dari channel kamu. Dan pada akhirnya, perusahaan kamu dapat menemukan dan membangun channel baru bagi pelanggan kamu.
4. Customer Relationship
Kamu harus menentukan relasi apa yang akan kamu jalin dengan segmen pelanggan kamu untuk membuat status finansial yang sukses dan berjangka panjang. Relasi-relasi ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
- Personal Assistance: relasi ini bersifat personal dimana perusahaan berinteraksi langsung dengan pelanggan. Melalui sentuhan langsung, kamu memberi bantuan secara langsung pada tahap sebelum dagang, saat dagang, dan bahkan setelah dagang.
- Dedicated Personal Assistance: sebuah relasi yang dekat dengan pelanggan melalui seorang representatif perusahaan yang bertanggung jawab atas sekelompok pelanggan dan pengalaman mereka selama berhubungan dengan perusahaan.
- Self-Service: menaruh tugas untuk memberi customer experience kepada alat yang disediakan oleh perusahaan bagi pelanggan untuk melayani diri mereka sendiri.
- Automated Services: sama dengan self-service, namun dengan tambahan dimana preferensi pelanggan digunakan untuk membuat pelayanan lebih baik.
- Communities: membuat sebuah komunitas pelanggan yang menggunakan produkmu dapat membantu perusahaan kamu untuk berkomunikasi. Metode ini memberi tingkat customer experience yang tinggi dimana semua pelanggan di dalam komunitas dapat berbagi pengalaman dan saling berbagi informasi.
- Co-Creation: Pelanggan campur tangan di dalam proses pembuatan produk perusahaan
Sebagai seorang pengusaha, kamu memiliki prioritas untuk menentukan apa relasi yang ingin kamu bangun dengan pelanggan kamu dan menginvestasi kerja perusahaan kamu untuk mendapatkan pelanggan yang setia.
5. Revenue Streams
Revenue Stream atau sumber pendapatan, adalah bagaimana cara sebuah perusahaan dapat membuat pelanggannya membeli produk atau jasanya. Kamu dapat membuat sumber pendapatan dengan cara-cara berikut:
- Asset Sale: Perusahaan menjual hak milik dari barang yang dijual kepada pelanggan.
- Usage Fee: Menagih pelanggan saat menggunakan produk atau jasa perusahaan.
- Subscription Fee: Menagih pelanggan untuk penggunaan konsisten dan reguler produk atau jasa perusahaan..
- Lending/Leasing/Renting: Pelanggan perlu membayar untuk mendapatkan akses eksklusif untuk waktu yang terbatas.
- Licensing: perusahaan menagih pelanggan untuk penggunaan properti intelektualnya.
- Brokerage Fees: Kamu sebagai perantara antara 2 pihak menagih biaya jasa ke kedua pihak.
- Advertising: menyediakan jasa untuk perusahaan lain menaruh iklan dan ditaruh biaya.
Saat memasang sumber pendapatan kamu, menentukan harga dapat dilakukan dengan mengeliminasi kesalahan yang sudah dibuat, dengan belajar dari pengalaman kamu dapat membuat pendapatan kamu lebih efektif dan dapat membuka sumber pendapatan yang baru.
6. Key Resources
Aset perusahaan apa saja yang diperlukan untuk menyediakan barang untuk pelanggan kamu. Sumber daya yang kamu perlu adalah dalam bentuk tenaga kerja, dana, fisikal dan intelektual.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah untuk kamu mendata apa saja sumber daya yang kamu perlukan. Dengan begitu kamu bisa mendapat gambaran dari awal produk atau jasa kamu yang diproduksi dan apa saja sumber daya yang dapat dihilangkan untuk menghemat dana yang harus kamu keluarkan. Setelah mendapat daftar sumber daya kamu yang final, kamu bisa tentukan seberapa banyak investasi yang akan kamu taruh ke masing-masing sumber daya agar dapat beroperasi dengan baik dan berjangka panjang.
7. Key Activities
Aktivitas apa saja yang menjadi kunci dari perusahaan kamu untuk membuat value proposition kamu, dan aktivitas yang harus dilakukan agar bisnis kamu dapat bekerja secara efektif. Aktivitas-aktivitas ini berpengaruh dengan sumber pendapatan kamu juga. Sebagai seorang pengusaha, kamu harus memulai dengan menuliskan apa saja aktivitas kunci yang relevan dengan bisnis kamu. Lalu satu demi satu evaluasi lah mana yang perlu dihapus, apa yang perlu ditambah, dan apa dampak dari masing-masing aktivitas.
8. Key Partnership
Untuk memiliki operasi yang efisien dan mengurangi resiko saat berbisnis, sebuah perusahaan bekerjasama dengan supplier. Kerjasama antara supplier dengan perusahaan adalah apa yang kita sebut sebagai Key Partnership. Kerjasama ini adalah hubungan antara kedua pihak untuk dengan tujuan untuk membantu perusahaan membuat produk atau jasanya. Kerjasama ini dapat dikategorikan menjadi 3:
- Kerjasama strategis bersama kompetitor
- Usaha bersama
- Hubungan antara pembeli dan supplier
Kamu harus pertama menentukan siapa yang kamu ajak bekerjsama dan apa rencana kamu kedepannya bersama perusahaan tersebut. Kamu juga dapat mengevaluasi kerjasama yang sudah kamu punya, dengan melihat karakteristik apa dari kerjasamamu yang perlu diperbaiki dan apa perbaikan yang diperlukan.
9. Cost Structure
Biaya yang harus dikeluarkan untuk menjalankan bisnis kamu. Bisnis kamu bisa menjadi bisnis yang cost driven, yaitu dimana kamu fokus meminimalisir investasi untuk perusahaan. Atau menjadi bisnis yang value driven, yaitu dimana kamu fokus dalam menyediakan produk berkualitas untuk pembeli. Berikut adalah beberapa beberapa struktur biaya:
- Fixed Cost: biaya yang tidak berubah seiring waktu
- Variable Cost: biaya yang dapat berubah
- Economies of Scale: biaya yang menurun disaat produksi meningkat
- Economies of Scope: biaya yang menurun disaat berinvestasi dengan bisnis yang relevan
Sebagai seorang pengusaha kamu pastinya pertama-tama harus menuliskan apa saja biaya yang akan dikeluarkan untuk perusahaan kamu. Lalu kamu bisa membuat rencana untuk setiap biaya dan bisa mengurangi atau menaikan biaya sesuai dengan keadaan dan model bisnis kamu.
Nah, setelah kamu sudah tahu bagaimana cara mengisi sebuah business model canvas, kamu bisa mendapatkan business model canvas kamu di tautan-tautan berikut ini:
Jadi, tunggu apa lagi? Mengisi business model canvas sangatlah berguna untuk kelanjutan bisnis kamu dan tidak ada salahnya, bahkan amat baik, jika kamu mencoba membuatnya. Selamat berbisnis.