Sebagai manusia, mengambil keputusan adalah hal yang kita lakukan setiap harinya, baik untuk perihal kecil maupun besar. Apa yang akan kita makan hari ini, kegiatan apa yang akan kita lakukan dalam waktu luang, dengan siapa kita ingin menghabiskan waktu kita, dan seterusnya. Beranjak dewasa dan semakin banyak tanggung jawab yang kita pegang, memilih keputusan secara cepat dan tepat menjadi semakin krusial. Bukan hanya lagi soal apa yang akan kita makan, keputusan-keputusan yang harus kita ambil memiliki intensitas atau tingkat kepentingan yang lebih tinggi seperti, akan di mana kita kuliah dan jurusan apa yang akan kita ambil, jalan karir apa yang akan kita pilih, apakah akan memulai bisnis sendiri atau bekerja di perusahaan ternama, dan lain-lain. Ketika bekerja pun tentunya keputusan yang harus kita ambil akan semakin banyak dan menantang pula.
Untuk beberapa dari kita, saat kecil mungkin kebanyakan hal telah diputuskan oleh mereka yang lebih tua atau berpengalaman. Seiring berjalannya waktu, kebanyakan keputusan “dilempar” ke tangan kita — dan terkadang terasa terlalu tiba-tiba. Karena itu, seringkali kita mungkin merasa tidak terbiasa, bingung, bahkan kewalahan.
Apakah kamu adalah tipe yang sulit untuk mengambil keputusan? Mungkin kamu seringkali disebut sebagai orang yang plin-plan — sudah memutuskan suatu hal, tapi setelah dipikir-pikir segera menggantinya, bahkan hingga berulang kali. Atau bahkan kamu adalah tipe yang suka menunda-nunda, hingga malah akhirnya keputusan tidak pernah kamu ambil. Nah, kali ini FILE akan membagikan kamu beberapa tips untuk membantu meningkatkan kemampuan decision making-mu.
1. Bedakan Antara Keputusan yang Besar dengan yang Kecil
Apakah kamu pernah merasa tertahan atau stuck saat harus mengambil keputusan yang sebenarnya tidak begitu penting, dan sebaliknya malah tidak berpikir panjang ketika harus mengambil keputusan yang penting? Energimu malah lebih terkuras untuk hal yang tidak berpengaruh terhadap hidupmu. Kalau sekarang ini kamu juga sedang mengalami hal yang serupa, atau sedang mencoba menentukan perihal mana yang lebih penting untuk segera diputuskan, coba tanyakan hal-hal berikut kepada dirimu sendiri:
- Seberapa pentingkah keputusan ini?
- Apakah hasil dari keputusan ini akan menimbulkan suatu perubahan yang signifikan untuk waktu kedepannya?
- Apa hal terburuk yang dapat terjadi jika saya mengambil keputusan yang salah?
Luangkan waktu dan energimu untuk mengambil suatu keputusan berdasarkan tingkat kepentingannya. Untuk perihal tidak penting, putuskan dalam waktu yang pendek. Sebaliknya untuk perihal penting, gunakan waktumu untuk merenungkan dan menganalisis keputusan yang tepat sebaik-baiknya.
2. Identifikasi Tujuan Utamamu dalam Mengambil Setiap Keputusan
Cobalah tentukan apa tujuan atau sasaran utamamu dari suatu keputusan. Misal, kamu ditawarkan untuk mengikuti banyak event dan harus menentukan event mana yang akan kamu kunjungi. Nah, coba pikirkan apakah tujuanmu mengikuti event ? Jika tujuanmu adalah memperluas network, maka kamu akan memilih event yang memungkinkan kamu untuk berinteraksi dengan banyak orang, bahkan dengan para pembicara dan/atau exhibitor. Begitu juga dengan hal-hal lainnya, pilihlah opsi yang menurutmu berkontribusi terhadap tujuanmu.
3. Keputusan Tidak Harus Sempurna
Setiap hal pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, begitu juga dengan keputusan yang akan kamu ambil. Umumnya, setiap opsi yang tersedia bagi kamu memiliki pro dan kontranya. Sangat langka jika tersedia pilihan yang tidak memiliki kekurangan sama sekali. Jika keputusan yang akan kamu ambil bukanlah sesuatu yang akan “mengubah hidupmu”, maka kamu tidak harus mengambil keputusan yang sempurna karena pastinya hal tersebut akan memakan banyak waktu, bahkan mungkin tidak ada. Namun bukan berarti kamu mengambil keputusan secara acak. Tetap pilih keputusan yang menurutmu terbaik, walaupun memiliki cela.
4. Hapus Pilihan-Pilihan yang Buruk
Jika kamu merasa dibanjiri dengan pilihan, hapuslah terlebih dahulu opsi yang menurutmu buruk atau tidak memberimu kontribusi apa-apa. Gunakan poin nomor 2 (menentukan tujuan dari keputusanmu) untuk menganalisis dan menentukan mana pilihan yang harus segera kamu tolak. Nah, setelah itu, opsi-opsi yang tersisa seharusnya adalah yang kamu anggap layak atau baik, sehingga memudahkanmu untuk mengambil keputusan.
5. Pilih, dan Jangan Bimbang
Setelah poin ke-4, tentunya pilihan-pilihan yang tersisa adalah yang terbilang cukup baik. Jika kamu merasa tidak dapat menentukan mana yang harus kamu pilih, ada baiknya jika kamu segera mengambil satu opsi dan lakukan yang terbaik dari pilihan tersebut. Again, tidak ada keputusan yang sempurna. Jangan menyiksa dirimu sendiri dengan terlalu lama mencoba mencari pilihan yang tidak bercela di antara opsi-opsi yang tersedia. Yang terpenting adalah kamu dapat memanfaatkan opsi yang telah kamu pilih sebaik mungkin.
6. Jangan Biarkan Suatu Hal Membuatmu Bias dalam Mengambil Keputusan
Hal-hal seperti pengalaman, prinsip, atau kenangan tertentu dapat mempengaruhimu dalam mengambil keputusan. Terkadang secara positif, namun bisa juga secara negatif. Misal, semenjak kecil kamu diajar oleh orang tuamu untuk selalu memprioritaskan studimu. Kamu menjadi terbiasa untuk selalu mengambil keputusan yang hanya akan meningkatkan nilaimu, bahkan hingga kamu menduduki bangku kuliah. Kamu jadi selalu menolak acara atau program yang sebenarnya dapat membantu melatih soft skill-mu, dengan alasan kamu harus belajar.
Jika kamu merasa memiliki suatu pemikiran yang menghalangimu untuk mengambil keputusan terbaik, latihlah dirimu untuk menghilangkan pemikiran negatif tersebut. Coba telusuri akarnya, dan kamu dapat mendiskusikan dengan orang-orang terdekatmu bagaimana agar hal tersebut tidak terus kamu jadikan sebagai salah satu penentu dalam mengambil keputusan.
7. Tetapkan Batas Waktu
Sesuai dengan poin nomor 1, waktu yang kamu luangkan untuk suatu pengambilan keputusan harus sesuai dengan tingkat kepentingan dari keputusan tersebut. Waktu terbilang relatif untuk setiap individu. Kamu bisa menentukan sendiri seberapa cepat atau lama kamu memutuskan suatu hal. Misal, 3 menit untuk keputusan kecil, 5 hari untuk keputusan yang cukup penting, dan beberapa bulan untuk keputusan yang sangat amat penting. Tentunya lama pengambilan keputusan tersebut juga disesuaikan dengan deadline yang telah ditetapkan.
8. Delegasikan Keputusan ke Orang Lain
Hal ini tentunya hanya dapat kamu lakukan jika kamu percaya dengan opini serta pemikiran dari orang yang akan kamu biarkan mengambil keputusan untukmu. Terkadang mungkin terlalu banyak keputusan yang kamu harus ambil, terutama dalam dunia kerja. Ada kalanya kamu harus mendelegasikan keputusan-keputusan yang menurutmu tidak begitu krusial dimana kamu tidak harus turun tangan. Setelah itu, ulas kembali keputusan yang telah diambil dan tentukan apakah kamu menyetujuinya atau tidak.
9. Mintalah Pendapat dan Saran dari Orang-Orang yang Kamu Percaya
Berbeda dengan poin sebelumnya, kamulah yang mengambil keputusan, namun dengan menjadikan saran serta pendapat dari orang yang kamu percaya sebagai dasar dari keputusanmu. Hal ini dapat mempercepat prosesmu dalam menentukan pilihan yang terbaik, terutama jika kamu merasa tidak memiliki begitu banyak pengalaman dengan subjek terkait. Contoh sederhana, ketika kamu harus menentukan laptop apa yang akan kamu beli dari begitu banyak pilihan. Kamu bisa meminta saran dari temanmu yang tahu banyak soal laptop, dan suka merekomendasikan perlengkapan terbaik berdasarkan pengalamannya.
10. Lakukan Hal Lain Terlebih Dahulu
Jika kamu merasa masih stuck atau tidak dapat mengambil keputusan bahkan setelah mengikuti 9 tips di atas, maka cobalah gunakan energimu untuk melakukan hal-hal lain yang produktif terlebih dahulu. Terkadang, waktu serta energi yang kita punya terasa banyak, dan membuat kita merasa: “karena saya tidak punya kegiatan lain, saya pikirkan saja terus keputusan ini”. Coba cari aktivitas dimana kamu dapat menyalurkan energimu, dan setelah selesai, coba pikirkan lagi soal keputusan tersebut. Dengan begitu, kamu akan merasa lebih terdorong untuk memilih.