Halo, Sobat Filemagz! Apakah kamu tertarik untuk menjadi seorang UX Designer? Seiring dengan perkembangan teknologi dan tingginya demand dalam industri teknologi informasi, karier sebagai UX Designer sedang melesat tinggi loh! Meskipun kamu bukan mahasiswa IT atau SI, kamu masih dapat berkarier dalam pekerjaan keren ini.
Nah, saat kamu mulai berkarier di bidang UX, ada beberapa jargon yang harus kamu ketahui. Dengan mengetahui beberapa jargon dan istilah UX ini, kamu dapat networking dengan lebih mudah dan berinteraksi dalam berbagai percakapan yang lebih teknikal dengan designer berpengalaman. Jangan khawatir! Filemagz sudah merangkum 10 jargon UX yang harus kamu ketahui sebagai UX Designer baru.
1. A/B Testing
A/B Testing atau juga dikenal sebagai Split Testing adalah proses untuk mengevaluasi sebuah desain dengan memilih salah satu opsi antara opsi A dan B agar mengetahui opsi mana yang terbaik.
Proses ini biasanya digunakan untuk mengidentifikasi perilaku dan memeriksa preferensi user dari opsi desain yang telah dibuat.
2. Wireframe
Sebagai seorang UX Designer, kamu wajib tahu istilah ini! Membuat wireframe akan menjadi pekerjaan utama kamu sebagai seorang UX Designer. Nah, wireframe adalah sketsa simpel hitam-putih yang menunjukkan informasi-informasi penting dalam sebuah halaman.
Kadang kala, wireframe ini juga disebut sebagai page architecture, page schematic, atau blueprint. Simpelnya, sebuah wireframe akan menunjukkan elemen penting dari desain akhir.
3. Pain Points
Pain points adalah fokus utama yang harus diselesaikan UX Designer, jadi kamu harus paham istilah ini! Pain points adalah masalah yang dihadapi oleh user yang biasanya dijelaskan di user persona.
Sebagai UX Designer, kamu harus dapat mengidentifikasi pain points yang dimiliki user dan memberikan solusi yang sesuai untuk pain points tersebut.
4. User Persona
User persona adalah sebuah representasi dari target user berdasarkan informasi dan data asli yang didapatkan dari user yang ada. Persona yang dibuat tidak harus seorang individu yang hidup, tapi harus berdasarkan data yang valid.
Tool ini akan digunakan sebagai dasar UX Designer untuk membuat wireframe dan desain yang lebih inklusif terhadap user.
5. CTA (Call-to-action)
Jika sebelumnya kamu bekerja di bidang content creation, kamu mungkin familiar dengan istilah ini. Call to Action atau CTA adalah kata atau frasa yang mengajak user untuk berinteraksi dengan sebuah produk sesuai dengan fungsi yang dibuatnya.
Dalam UX, elemen CTA bisa berupa button, tabs, atau link yang dapat digunakan user untuk membuat sebuah aksi yang diharapkan.
6. MVP (Minimum Viable Product)
MVP adalah sebuah produk dengan fitur-fitur dasar yang dapat memberikan solusi untuk user. Sebuah MVP hanya memiliki fitur sederhana yang wajib dimiliki untuk menyelesaikan pain points.
Kebanyakan produk dirilis sebagai MVP untuk mendapatkan feedback yang penting dari user sungguhan secara lebih cepat. Feedback yang didapat akan digunakan untuk development produk di masa depan.
7. End Users
Seorang UX Designer harus menyelesaikan pain points end users. Singkatnya, end users adalah orang-orang yang akan berinteraksi dan menggunakan produk yang telah dibuat.
End users juga dapat mengacu pada partisipan atau subjek dari riset yang dilakukan UX Designer untuk mendapatkan data dan informasi user.
8. Mockup
Biasanya, mockup akan dibuat oleh seorang UI Designer. Namun, jika kamu menjadi seorang UX Designer yang merangkap menjadi UI Designer di perusahaan startup, kamu harus paham dengan istilah ini! Sebuah mockup adalah representasi desain dari produk akhir berdasarkan wireframe.
Mockup memudahkan user dan developer untuk memahami ide, warna, dan gambaran dari produk akhir yang diharapkan.
9. Prototype
Prototype juga merupakan salah satu tugas dari UI Designer. Namun, jargon ini tetap harus kamu ketahui agar dapat berkomunikasi dengan baik bersama UI Designer-mu. Prototype adalah representasi design yang paling mirip dan sesuai dengan produk akhir.
Prototype harus dapat menunjukkan interaksi yang akan dilakukan oleh user. Biasanya, prototype akan digunakan dalam proses testing dengan user.
10. User Experience (UX)
Sebagai UX Designer, kamu tentu harus paham dengan jelas apa itu user experience! User experience mengacu pada emosi user, perilaku, dan persepsinya terhadap sebuah produk, sistem, atau servis.
Dengan kata lain, UX mengacu pada bagaimana perasaan kamu saat berinteraksi dengan aplikasi atau website. Sebagai UX Designer, tugas kamu adalah membuat UX yang baik dengan membuat produk yang bermanfaat, dapat diakses, kredibel, dan sesuai dengan keinginan user.
Bagaimana? Apakah kamu sudah tahu semua istilah di atas? Sebagai UX Designer, masih banyak sekali jargon yang kamu harus pahami, tapi kamu dapat memulainya dengan memahami jargon-jargon di atas. Yuk, coba checklist mana yang sudah kamu pahami! Jika kamu tertarik dengan konten UX, teknologi, dan desain lainnya, kamu dapat follow akun Instagram filemagz dan filetechno untuk mendapatkan informasi up-to-date! Sampai jumpa di artikel selanjutnya!