Halo sobat FILE! Pasti hampir semua diantara kita yakin bahwa mempunyai pengetahuan di bidang teknologi atau pun manajemen adalah kunci dari sukses berbisnis. Tetapi hal tersebut belum dimiliki oleh Jack Ma saat dia mulai mendirikan perusahaannya, Alibaba, pada tahun 1995. Namun tentunya dengan pencapaian yang Jack Ma miliki, kita tentunya bisa mendapatkan pelajaran penting dari Jack Ma.
Menurut Jack Ma, pengalamannya sebagai seorang guru membuatnya menjadi pebisnis ternama di dunia sekarang. “Satu hal yang membuat saya menjadi pebisnis sukses adalah latar belakang mengajar saya,” ujar Ma pada World Economic Forum di Tianjin, Tiongkok.
Sebelum memulai Alibaba, Ma merasakan penolakan dari 30 pekerjaan yang dilamarnya. Dari situlah dia baru mulai memikirkan untuk mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak di Internet. Pada acara Forum tersebut, Ma mengujarkan bahwa dia belum tahu tentang teknologi dan bahkan tidak punya ide bagaimana sebuah bisnis bisa berjalan. Namun dia yakin dengan keahlian dia sebagai guru bahasa Inggris, sehingga dia bisa identifikasi dan mengembangkan talenta.
Kini, Jack Ma adalah salah satu orang terkaya di dunia dengan jumlah harta mencapai $37 miliar (atau sekitar Rp 551 T), menurut Forbes.
Nah pada kesempatan kali ini, FILE akan membahas 3 hal pelajaran penting yang bisa kita petik dari usaha Jack Ma dalam mengembangkan bisnisnya.
“Saya tidak mau mati di kantor”
Saat di World Economic Forum di Tiongkok, Ma sempat disinggung dengan keputusannya untuk pensiun lebih awal. Dengan lugas ia menjawab, “Saya tidak mau mati di kantor. Saya bisa saja meninggal di pesisir, tentunya saya akan lebih bahagia. Saya lebih baik meninggal saja di pantai.”
Berbicara tentang latarnya sebagai guru bahasa Inggris, dia menambahkan, “”Dulu saya terbiasa menjadi seorang guru. Tetapi hal tersebut bukanlah tren dalam entrepreneurship. Namun dengan waktu, saya bisa mendapatkan tim yang kompeten, namun keberuntungan tidak selamanya ada. Kita perlu memperpanjang keberuntungan jika kamu menginginkannya; kamu perlu untuk memberikan kesempatan bagi orang lain, yang berarti kamu juga memberikan dirimu sendiri kesempatan lebih.”
Selain itu Ma juga mempertanyakan logika untuk bekerja sampai umur 80-90 tahun. “Menurut saya kita tidak perlu bekerja sampai berumur 80 ataupun 90 tahun. Lihatlah di negara lain dimana entrepreneur dan pemilik usaha mempunyai rambut putih, tapi sekadar kamu tahu itu seperti langkah mundur untuk waktu sekarang. (Sekarang) saya mempunyai waktu yang banyak untuk fokus di area tertentu,” ujar Ma.
“Saya ingin menunjukkan hal ini kepada bisnis di Tiongkok dan Asia. Jangan pernah menyerah dan terus bekerja sampai di umur 90 bahkan lebih,”tambahnya.
Kenapa Kamu Perlu Menghabiskan Uang Untuk Orang
Salah satu pelajaran penting dari Jack Ma adalah investasi. Investasi di sumber daya manusia (SDM) adalah tanda kesuksesan dari miliarder, klaim Jack Ma. Pada World Economic Forum 2017, Ma berbicara mengapa kita perlu mengeluarkan orang untuk orang sendiri.
Dia berkata, “Sebagai orang bisnis, kekhawatiran saya adalah darimana uang datang dan kemana uang tersebut pergi.” Dia juga berbicara bagaimana seorang entrepreneur harus menghabiskan uang dalam membangun infrastruktur atau pun membantu para pekerja lainnya. “Tidak semuanya bias pergi ke Universitas Harvard. Kita harus mengeluarkan uang kita kepada mereka yang tidak mampu (membayar uang) pendidikan,” tambahnya.
“Kamu tidak perlu pintar untuk sukses”
Salah satu pelajaran penting dari Jack Ma adalah jangan berpikir kita harus pintar agar menjadi orang sukses.
Dalam membagikan pengalamannya, Jack Ma berkata, “Saya tidak tahu apa-apa tentang bisnis atau manajemen saat memulai sebuah bisnis. Yang terpenting adalah kamu tidak perlu tahu banyak hal. Kamu hanya perlu menemukan orang yang lebih pintar darimu. Selama ini, saya selalu mencari orang yang lebih pintar daripada saya. Ketika kamu menemukan banyak sekali orang cerdas, maka tugas saya adalah memastikan para orang cerdas tersebut untuk bekerja bersama. Ketika mereka bisa bekerja bersama, maka lebih bagimu untuk mewujudkan visimu. Karena di saat orang ‘bodoh’ bisa bekerja bersama dengan mudah, orang cerdas tidak pernah bekerja bersama.”
Ma menyarankan jika kamu sedang berada di umur 20-3o tahun, bekerjalah di perusahaan untuk mempelajari sebanyak mungkin tentang bekerja. Ketika kamu berumur 30-40 tahun, jika kamu ingin melakukan sesuatu sendirian, lakukan saja. Kamu masih mampu untuk mengalami kegagalan. Tetapi jika sudah berumur 40-50 tahun, saran saya adalah lakukan hal yang kamu kuasai. Lalu ia menambahkan, “Ketika kamu sudah berumur 50-60 tahun, kamu harus menghabiskan waktu untuk melatih dan mengembangkan orang muda, yakni generasi selanjutnya. Ketika kamu berumur 60 tahun, kamu sebaiknya menghabiskan waktu dengan cucumu.”