Halo, Sobat FILE! Pekan Sinema Jepang resmi dimulai dengan sebuah opening ceremony yang dilaksanakan pada Jumat, 7 desember 2018 bertempat di CGV Grand Indonesia. Acara ini diprakarsai oleh Visual Industri Promotion Organization (VIPO) beserta Agency of Cultural Affairs & The Japan Foundation yang mendapat sambutan meriah dan tanggapan positif dari banyak orang.
Selama Pekan Sinema Jepang ini terdapat ragam kegiatan menarik dari banyak kegiatan screening—penampilan awal film sebelum di rilis ke box office, dimana biasanya diadakan seminggu sebelum rilis sampai workshop menarik mengenai pembuatan film (behind the scenes).
Bagi kalian yang berminat mengikuti seluruh kegiatan yang diadakan dan merasakan langsung keseruan yang ada. Kalian dapat mengecek apa saja jadwal yang tersedia selama beberapa hari ke depan ini di Pekan Sinema Jepang 2018.
Nah, sekarang FILE akan membahas mengenai apa saja sih yang terdapat pada opening ceremony Kamis kemarin, dimana FILE berkesempatan untuk menghadiri screening-film One Cut of The Dead. Hal lain yang menarik adalah dalam penayangan film Kamis kemarin juga dihadiri oleh para cast film yang disutradarai oleh Shinichiro Ueda. Film One Cut of The Dead ditayangkan di Audi JOY 1 CGV Grand Indonesia, yang merupakan Audi terbesar di CGV Grand Indonesia.
Penampilan Memukau Ayasa
Sempat mengisi penampilan saat C3 AFA 2018 lalu, Ayasa, seorang violinist youtuber, hadir kembali untuk membuka opening ceremony Pekan Sinema Jepang. Violinist Jepang yang sedang naik daun tersebut mengawali acara dengan lagu ost dari seri Evangelion “A Cruel Angel’s Thesis” dan ost film anime Kimi no Na Wa “Zen Zen Zense”.
Opening Ceremony dibuka oleh kata sambutan sejumlah petinggi Jepang – Indonesia
Selanjutnya ada kata sambutan dari Toshiya Naito, perwakilan Agency for Cultural Affairs kemudian juga dari Hiroko Tsuka, Wakil Ketua Japan Foundation, tidak lupa juga Keiichi Ono, Wakil Duta Besar Jepang di Indonesia dan yang terakhir kata sambutan Kepala Bidang Pengendalian & Perizinan Film Indonesia yakni ibu Dian Sri Nursih.
Beliau bertiga sangat berharap hubungan Indonesia dan Jepang menjadi lebih erat
Pada bidang budaya,terutama pada bagian film dan animasi.
Sambutan pertama dimulai oleh Hiroki Tsuka, Executive Vice President of Japan Foundation.
“Kami akan terus berusaha menggelar berbagai
event agar dapat bekontribusi dalam menjaga
persahabatan dan pemahaman di bidang budaya”, ujar Hiroki
Sambutan kedua adalah dari Keiichi Ono, Minister Deputy Chief of Mission. Keiichi sangat gembira atas berjalannya event Pekan Sinema Jepang 2018 dimana menjadi penanda peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang. Dan Keiichi berharap
Masyarakat Indonesia bisa menikmati event ini.
Sambutan selanjutnya berasal dari ibu Dian Sri Nursih, Kepala Bidang Pengendalian & Perizinan Film Indonesia. Ibu Dian sangat berharap dengan event ini dapat membuat hubungan diplomasi Indonesia-Jepang menjadi lebih erat lagi.
“Agenda ini dapat menjadi media diplomasi yang membuka sekat pembatas sosial budaya antara bangsa Indonesia dan Jepang sehingga dapat memerperat jalinan persahabatan antara kedua negara dalam rangka 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia Jepang – .
Bu Dian sangat mengharapkan event seperti ini dapat diadakan kembali di Indonesia.
Tidak hanya dari petinggi Jepang-Indonesia, tapi sejumlah selebritis juga ikut meramaikan opening ceremony Pekan Sinema Jepang 2018.
Selebritis pertama adalah Haruka Nakagawa
Sebagai Ambassador dari hubungan diplomatik 60 tahun Indonesia-Jepang. Haruka berharap
Masyarakat Indonesia bisa menikmati film-film jepang, dan begitupula sebaliknya.
Selanjutnya dilanjutkan oleh Brand Ambasssador Pekan Sinema Jepang 2018, yaitu Velove Vexia
Setelah sempat bermain film di jepang, Velove jadi dapat mempelajari budaya jepang dan dapat menikmati keindahan alam di Jepang.
Dan Velove sangat berharap kalau kerja sama antara Indonesia-Jepang dapat menjadi lebih erat lagi.