Memulai bisnis baru pasti diawali dengan keraguan. Dengan persiapan yang matang dan mencoba untuk melewati keraguan tersebut dapat sangat berpengaruh besar pada bisnis kamu. Salah satu langkah penting dalam persiapan untuk menghadapi tantangan startup kamu yaitu dengan menulis business plan yang solid. Hal teknis dan informasi-informasi standar yang masuk ke dalam business plan cukup mudah untuk dipahami, namun ada beberapa hal lain yang lebih utama untuk dipertimbangkan sebelum kamu menulisnya di kertas. Nah, pastikan kamu mengambil lima langkah berikut sebelum menyusun business plan kamu:
1. Tentukan Tujuan Utama Bisnis kamu
Memiliki rencana untuk menghasilkan profit sangatlah penting, tetapi itu jauh dari satu-satunya hal yang penting ketika kamu memulai bisnis baru, kata para ahli, “business plan mendorong pengusaha untuk fokus pada apa yang akan mereka lakukan,” kata Alan Williams. “Ini mengabaikan dua pertanyaan yang lebih penting: ‘mengapa’, mengapa itu ada dan mengapa karyawan ingin bangun dari tempat tidur di pagi hari, dan ‘bagaimana’ nilai bisnis yang dimaksud, serta bagaimana orang-orang yang mewakili bisnis akan berprilaku.”
Williams mencatat bahwa pengusaha harus meluangkan waktu untuk mengidentifikasi dan mengartikulasikan nilai-nilai dan tujuan inti bisnis mereka, yang akan berfungsi sebagai kompas kamu untuk pengambilan keputusan di semua tingkat. Rekan Penulis Williams, Alison Whybrow, mengatakan bahwa “kompas” ini dapat ditemukan dengan percapakan yang jujur dan terbuka dengan tim kamu.
“Satu hal yang mungkin ingin dilakukan tim yaitu terlibat dalam proses penilaian formal, memandang kebiasaan, kepercayaan, nilai-nilai dan kemampuan sehingga mereka bekerja dari titik awal yang jelas dan memiliki sebuah kerangka untuk mendiskusikan gaya bekerja, kekuatan, dan kekurangan secara individual,” kata Whybrow.
2. Membangun Visi Kamu
Kunci sukses bisnis yaitu mempunyai visi yang jelas tentang apa yang ingin kamu capai sebagai perusahaan, kata para ahli. Tetapi sebelum kamu menulis business plan, kamu harus merencanakan tiga sampai lima strategi utama yang akan memungkinkan kamu merealisasikan visi tersebut, saran Evan Singer, CEO SmartBiz, penyedia pinjaman SBA. “Terkadang, kurang lebih”, kata Evan Singer. “Jauh lebih baik untuk melakukan tiga hal dengan baik dibandingkan dengan 10 hal yang tidak baik.” Terikat dengan membangun visi untuk bisnis kamu juga menyusun pernyataan misi. Misinya adalah “Mengapa” kamu melakukan apa yang kamu lakukan. “
Kalimat pertama pernyataan misi yaitu mengapa kamu berada dalam bisnis. Setelah kamu benar-benar memahami mengapa, maka kamu perlu mendefinisikan ‘apa’ yang akan kamu lakukan dan ‘bagaimana’ kamu akan melakukannya. Bagian ketiga dan terakhir dari pernyataan misi harus menjadi ‘siapa’ yang kamu inginkan sebagai pelanggan dan bagaimana kamu akan memperlakukan mereka,” kata Tina Bacon Defrece, Presiden Big Frog Franchise Group.
Dia menambahkan bahwa dari pernyataan misi tersebut, ini merupakan transisi yang mudah untuk mengembangkan pernyataan “proposisi nilai” kamu yang menentukan apa yang membuat kamu unik di pasar dan bagaimana kamu berniat untuk membedakan dan memposisikan bisnis kamu.
3. Menjelaskan Model Bisnis Kamu
Alex Muller, Senior Vice President dan Chief Product Officer GPShopper mengatakan bahwa model keuangan yang baik harus mencakup banyak rincian dimana kamu akan meletakkan ke dalam business plan formal kamu, misalnya menyewa, menentukan harga, penjualan, biaya akuisisi, biaya, dan pertumbuhan. Seperti business plan, model kamu harus ditinjau ulang dan diperbarui karena realitas bisnis kamu mulai terungkap.
4. Identifikasi Target Pasar Kamu
Mengidentifikasi target pasar dapat menjadi suatu hambatan yang rumit untuk dilewati. Untuk membantu mempersempit market kamu, Grand Leboff, CEO dari Sticky Marketing Club, mengatakan untuk menjawab pertanyaan berikut, “Mengapa saya secara khusus ditempatkan untuk memecahkan masalah?”
“Jika kamu tidak dapat menjawab pertanyaan, kamu memiliki target pasar yang salah dari penawaran yang salah,” Leboff menulis dalam sebuah posting blog. “Dalam kasus ini, lebih banyak hal yang perlu dilakukan sebelum kamu mulai menargetkan calon pelanggan kamu.”
Jika yang kamu tawarkan bukanlah yang paling menarik bagi jenis klien yang kamu inginkan, kamu mungkin perlu mengubah penawaran kamu atau menentukan target pasar kamu secara berbeda, Leboff menambahkan.
5. Uji Ide Bisnis Kamu
Pengusaha harus keluar dan berbicara dengan pakar industri, calon pelanggan di target pasar mereka, dan pengusaha lainnya untuk menentukan kelangsungan bisnis mereka, kata Kara Bubb, kepala konsultan di Kara Bubb Product Consulting. “Bicara pada calon klien masa depan yang nyata, dan meminta beberapa feedback yang jujur,” kata Bubb pada Business Daily News. “Apa yang mereka pikirkan tentang ide bisnis kamu? Siapa, secara spesifik, apakah kamu menargetkan bisnis kamu? Seberapa besar pasarnya? Akankah market kamu membeli apa yang kamu jual? Siapa pesaing kamu?
Cukup dengan menulis business plan tidak akan membuat organisasi kamu sukses, namun memberi kamu sebuah petunjuk jalan untuk sampai ke sana. Pemikiran yang dimasukkan ke dalam business plan-mu mengidentifikasi milestone dimana kamu dapat menandai kemajuan kamu.
[Noverian Halim]