Seiring dengan perkembangan teknologi, kini membuat chatbot sudah begitu mendunia. Chatbot bisa bertindak sebagai asisten personal, perwakilan customer support, bahkan untuk lucu-lucuan saja. Chatbot sekarang sudah bisa dibangun dengan teknologi artificial intelligence (AI), yang berarti mereka dapat mempelajari setiap interaksi yang diberikan, serta telah diprogram untuk menjawab setiap pertanyaan yang diberikan di skenario yang berbeda.
Terkait: 10 TEKNOLOGI YANG AKAN MENJADI TREN PADA TAHUN 2017
Nah, pada kesempatan kali ini, FILE akan membagikan tips yang perlu kamu perhatikan saat membangun sebuah chatbot, sebagaimana dilansir dari Entrepreneur.
Tentukan Tujuan Bot
Dalam membuat sebuah chatbot yang baik, ada baiknya untuk menentukan terlebih dahulu tujuan chatbot bagi brand dan audiensmu. Berikut beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan jika kamu menggunakan chatbot untuk bisnismu, seperti:
- Mengenal lebih dalam audiens,
- Menyediakan customer support melalui media sosial,
- Meningkatkan traffic website,
- Meningkatkan penjualan.
Selain itu, chatbot bisa membantu konsumen seperti:
- Memberikan akses lebih mudah seputar informasi mengenai jasa dan produk yang ditawarkan,
- Menyediakan bantuan online lebih cepat,
- Menghibur pelanggan sewaktu mereka berbicara dengan perwakilan dari brand,
- Menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang ada seperti pesanan, dsb.
Apapun alasanmu dalam membuat sebuah chatbot, pastikan tujuan yang kamu telah tentukan tersampaikan dan tidak melenceng saat membuat alur percakapan chatbot tersebut.
Buatlah Chatbot-mu Proaktif
Audiens tidak akan menggunakan chatbot-mu jika mereka tidak mengetahui keberadaan chatbot tersebut dan manfaat yang bisa didapatkan. Pastikan kamu membuat chatbot-mu proaktif seperti membuat pesan selamat datang kepada audiens dan jelaskan bagaimana chatbot tersebut bisa membantu mereka.
Buat Alur Percakapan Secara Saksama
Pastikan bot-mu bisa bertanya dan menjawab berbagai macam tipe pertanyaan, seperti:
- Pertanyaan pilihan alternatif,
- Pertanyaan siapa, apa, kapan, dimana, dan mengapa,
- Pertanyaan ya atau tidak,
- Pertanyaan sampingan yang membuat alur percakapan lebih natural, seperti “Hari ini begitu indah, bukan?
Membuat alur percakapan atau conversation flow sangatlah menantang karena bahasa keseharian yang kita gunakan. Oleh karena itu, sangat sulit bagi kita untuk memperkirakan alur sebuah percakapan, apalagi kita sering melakukan typo, pengunaan kata prokem, dsb. Hal ini patut menjadi pertimbangan saat membuat alur percakapan sebuah chatbot.
Buatkan Tombol
Adanya tombol bisa saja mengurangi engagement audiensmu saat berkomunikasi dengan chatbot, namun keberadaan tombol tersebut bisa membuat alur sebuah percakapan lebih baik dan membantu pengguna mendapatkan jawaban pertanyaan mereka lebih cepat. Buatlah tombol yang berisi jawaban yang sudah disediakan, seperti:
- Jawaban ya atau tidak
- Tombol ‘Hubungi kami’
- Tombol ‘Feedback’
- Tombol yang mengarahkan pengguna ke website yang sesuai
Pikirkan Setiap Jawaban yang Diberikan
Walaupun kamu tidak boleh mengecoh pengguna dan membuat mereka mengira sedang berbicara dengan orang, kamu harus tetap memastikan alur percakapan berjalan dengan natural serta mewakili image brand kamu. Saat kamu membuat jawaban chatbot, kamu perlu memerhatikan beberapa ketentuan, seperti:
- Hindari tata bahasa yang ruwet
- Buat percakapan pendek dan ringkas
- Beri rasa humor dan karakter di chatbot-mu
Berikan Chatbot-mu Sebuah Kepribadian
Berkat AI, kamu tidak perlu lagi membuat chatbot yang hanya bisa menjawab secara spesifik. Cobalah untuk membuat sebuah bot yang memiliki sebuah kepribadian. Kamu harus tetap berhati-hati untuk tidak membuat chatbot-mu kasar atau menjengkelkan. Namun, dengan kepribadian tersebut bisa meningkatkan engagement yang berujung dengan meningkatnya penjualan.
Sediakan Opsi Berbicara dengan Orang
Pada akhirnya, teknologi dibalik chabot masihlah belum sempurna, yang berarti kamu harus tetap menyediakan opsi untuk berbicara dengan orang untuk menghindari hilangnya lead. Tawari audiensmu kesempatan untuk berbicara dengan perwakilanmu selama percakapan untuk mengurangi kemungkinan ada konsumen yang tidak puas.