Berbeda dengan perusahaan biasanya, startup punya cara tersendiri dalam mengatur keuangan mereka, disebabkan karena cara kerja startup yang lebih fleksibel dan modern dibanding perusahaan-perusahaan biasa pada umumnya. Namun, bukan berarti kamu bisa asal-asalan dalam melakukan perhitungannya, karena bisa saja kesalahan kecil bisa berakibat fatal menuju kebangkrutan.
Startup biasanya identik dengan perusahaan yang berbau IT dan founder dengan latar belakang engineer atau teknik yang tidak biasa dalam mengelola keuangan. Jika mereka tidak belajar mengelolanya dengan tepat dari sekarang, tentunya akan menghambat perkembangan pendapatan perusahaan pula. Biasanya setelah berhasil pitching, kamu akan mendapatkan dana yang cukup besar, tapi jika tidak dikelola dengan benar, produk sebagus apapun akan percuma karena tidak dapat dikembangkan. Tips berikut ini dilansir dari halaman Medium.com Ben Horowitz, seorang venture capitalist dan co-founder Andreessen Horowitz.
Kuantitas Atau Kualitas?
Awalnya, startup dibentuk oleh hanya beberapa orang yang kemudian mencari teman lainnya untuk dijadikan tim. Pada tahap pertumbuhan, founder akan bertanya kepada para manajernya berapa jumlah tim yang dibutuhkan? Apakah perlu menambah anggota tim? Tentu saja ya, karena secara jumlah, semakin banyak anggota tim di sebuah divisi, semakin kuat juga posisi manajer tersebut di perusahaan. Tapi tetap saja, tidak bisa dilihat dari sudut pandang kuantitas saja, karena 10 orang tanpa atau sedikit kualitas akan sama saja dengan 3 orang berkualitas. Sehingga harus ditentukan lagi standardisasi perusahaan yang tinggi untuk menyeleksi karyawan, agar gaji yang diberikan sesuai dan tidak buang-buang biaya juga.
Bonus untuk “Best Employee”
Kesalahan lain yang biasanya dialami dalam membangun startup salah satunya adalah salah menentukan target dan memberikan bonus kepada karyawan. Saat startup kamu masih belum memiliki banyak karyawan, wajar-wajar saja memotivasi karyawan dengan memberikan bonus untuk prestasi pencapaian target. Tapi kalau sudah memiliki banyak karyawan bahkan hingga 200–500, hitung saja keuntungan dikurangi perkalian bonus dengan jumlah karyawan. Apakah lebih dekat ke untung atau rugi? Hal tersebut justru akan menambah pengeluaran yang tidak begitu berarti.
Stop Spending, Start Saving
Seorang founder startup harus selalu berpikir visioner. Uang yang banyak di bank tidak harus dihamburkan sepenuhnya untuk menambah jumlah karyawan, membeli aset-aset yang memuaskan keinginan para karyawan, atau bahkan untuk pindah ke kantor yang lebih bagus. Tidak ada yang tahu masalah yang akan terjadi di masa depan. Kita harus mulai menanamkan tindakan “stop spending, start saving”.
Cara terbaik dalam mengelola keuangan di perusahaan adalah dengan menciptakan batasan melalui kultur perusahaan yang kohesif. Batasi peningkatan jumlah karyawan setiap tahunnya karena itu dapat menjadi gangguan kultur yang menyebabkan sebuah perusahaan tidak kohesif. Boleh saja ditambah, tapi harus efisien dan sesuai kebutuhan. Contohnya divisi pemasaran yang jika ditambah karyawannya memang dapat menambah pemasukan dan investasi bagi perusahaan, namun untuk engineer, tidak perlu ditingkatkan jumlahnya berkali lipat karena dapat berakibat buruk jika startup kamu tidak dapat mengendalikannya dengan tepat.
Kultur yang Kohesif
Sekarang pertanyaannya, bagaimana cara mewujudkan kultur perusahaan yang kohesif tersebut?
Kenaikan tarif
Kamu harus bisa membuat batasan jumlah pengeluaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan berapa besar uang yang kamu habiskan dalam beberapa bulan terakhir, tahun lalu, dan tahun depan.
Laba/Rugi
Jika startup kamu telah memiliki pendapatan, batasi dan tentukan target laba/rugi untuk satu tahun.
Tingkat pertumbuhan engineer
Jika kamu tidak berencana untuk melakukan akuisisi atau memisahkan divisi untuk engineer, hindari penambahan jumlah engineer dalam waktu 12 bulan kedepan.
Rasio engineer dan fungsi lainnya
Ketika kamu telah mampu membatasi jumlah engineer, selanjutnya kamu dapat mencoba untuk menentukan batasan di divisi lainnya.
Itulah cara-cara sederhana yang bisa kamu tempuh agar bisa meminimalisir pengeluaran serta melakukan pengelolaan keuangan yang tepat. Jika sudah paham, terapkan dengan benar dan nikmati hasil yang bermanfaat seperti, batasan yang kamu buat tersebut bisa memberikan ruang lebih untuk melakukan ekspansi, komunikasi yang lebih lancar dengan anggota tim, mengajak para manajer untuk memanfaatkan dana yang ada untuk mengoptimalkan hasil kerja. Jika kamu menemukan satu titik dimana kamu percaya satu divisi dapat menghasilkan lebih banyak pendapatan, alokasikan dana lebih kepada manajer divisi tersebut sekitar 10-25%.