Halo, Sobat Filemagz! Saat ini, hampir semua orang sudah memakai mobile gadget, terutama smartphone. Mulai dari anak-anak, orang dewasa, bahkan hingga orang lanjut usia. Hal ini bisa terjadi karena banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk membantu kehidupan sehari-hari. Selain banyaknya pengguna gadget, kini semakin banyak orang yang tertarik untuk menjadi Developer aplikasi baik dalam sistem operasi Android, iOS, ataupun sistem operasi lainnya.
Walaupun sama-sama bekerja untuk membuat aplikasi, tetapi ternyata Android Developer dan iOS Developer memiliki banyak perbedaan, lho! Sesuai namanya, Android Developer adalah orang yang membuat dan mengembangkan aplikasi untuk smartphone, tablet, smartwatch, dan gadget lainnya yang menggunakan sistem operasi Android. Sedangkan iOS Developer membuat dan mengembangkan aplikasi untuk gadget yang menggunakan sistem operasi iOS seperti iPhone, iPod, dan iPad. Selain itu, apa saja perbedaan Android dan iOS Developer lainnya? Yuk, simak pembahasan berikut!
Bahasa Pemrograman yang Digunakan
Android Developer biasanya menggunakan bahasa pemrograman Kotlin dan Java dalam mengembangkan aplikasi. Sedangkan iOS Developer biasanya menggunakan bahasa pemrograman Swift dan Objective-C, walaupun sebenarnya aplikasi iOS dapat dikembangkan menggunakan Java ataupun Kotlin.
Software Integrated Development Environment (IDE)
Selain perbedaan bahasa pemrograman, muncul lagi perbedaan lain, yakni Integrated Development Environment (IDE) yang digunakan untuk menulis kode, melakukan debugging, dan proses-proses lain yang berhubungan dengan pengembangan aplikasi. IDE yang digunakan oleh para Android Developer adalah Android Studio, IDE yang dibuat oleh Google. Sedangkan IDE yang digunakan oleh iOS Developer adalah Xcode.
Arsitektur Aplikasi
Android Developer biasanya membentuk aplikasi dengan menggunakan Activity atau Fragment, yang merepresentasikan sebuah atau bagian layar. Semakin banyak layar atau tampilan, maka semakin banyak Activity dan Fragment. Sedangkan iOS Developer membentuk aplikasi dengan View Controller. View Controller berguna untuk mengelola interface aplikasi, interaksi antara interface dengan data, dan merepresentasikan sebuah layar.
Pemasaran Aplikasi
Aplikasi yang dibuat oleh Android Developer sebagian besar dipasarkan melalui Google Play Store. Di mana, aplikasi dapat dipasarkan dengan syarat sekali membayar biaya keanggotaan di Google Play Store sebesar $25 saat pertama kali mendaftar. Sedangkan iOS Developer memasarkan aplikasinya melalui App Store, dengan biaya $99 setiap tahunnya.
Komputer yang Digunakan
Berhubungan dengan IDE, beberapa Android Developer mungkin saja menggunakan komputer ataupun laptop berbasis Windows ataupun Mac. Hal ini karena Android Studio dapat dijalankan pada sistem operasi Windows dan macOS. Berbeda dengan iOS Developer, hampir seluruh iOS Developer menggunakan Mac karena Xcode hanya dapat dijalankan pada sistem operasi macOS. Selain sistem operasi tersebut, Developer harus menggunakan virtual machine pada komputernya.
Kerumitan Akibat Keberagaman Jenis atau Model Device
Jenis device yang menggunakan iOS tidak sebanyak Android. Devices yang menggunakan iOS adalah iPhone, iPod, dan iPad beserta varian-varian modelnya. Sedangkan device yang menggunakan Android sangatlah banyak. Devices tersebut dapat berupa device yang datang dari merek Samsung, Xiaomi, dan lain-lain. Tingginya keberagaman jenis device Android membuat tugas Android Developer menjadi lebih rumit dalam mengembangkan aplikasi yang optimal pada seluruh device Android. Hal ini karena Developer harus menyesuaikan dengan keadaan di mana banyak sekali device Android yang berjalan pada versi Android yang berbeda, bahkan hingga perbedaan ukuran layar device.
Nah, Sobat Filemagz! Itulah perbedaan Android dan iOS Developer. Perbedaan apa lagi nih yang ingin kamu ketahui? Yuk, tulis di kolom komentar! Jangan lupa follow Instagram Filemagz dan Filetechno ya! Sampai jumpa di artikel berikutnya, Sobat Filemagz!