Penasaran bagaimana seorang profesional melakukan presentasi? Pastinya kamu pernah melakukan presentasi, bukan? Presentasi merupakan salah satu bentuk komunikasi yang bertujuan untuk memberikan pendapat atau informasi kepada orang lain. Tetapi, presentasi yang baik bukanlah presentasi yang semata-mata bertujuan untuk menginformasikan.
Layaknya seorang profesional, kamu perlu meninggalkan ‘bekas’ atau kesan yang mengena dari presentasi kamu. Bagaimana kamu dapat melakukannya? Inilah hal-hal yang perlu kamu terapkan agar kamu dapat melakukan presentasi layaknya seorang profesional.
Anggaplah presentasi kamu adalah sebuah drama
Presentasi yang baik bukan hanya sekedar poin-poin fakta atau data statistik. Presentasi yang baik adalah sebuah cerita yang dibawakan secara dramatis. Sebelum kamu memulai persiapan presentasi, kamu harus menanyakan kepada dirimu sendiri,
“Apa gunanya presentasi ini? Emosi apa yang ingin kamu timbulkan di antara para audiens? Bagaimana cara kamu mempengaruhi para audiens? Tindakan apakah yang kamu inginkan untuk mereka lakukan setelah melihat presentasi kamu?”.
Janganlah kamu memulai presentasi kamu sebelum kamu dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan yakin.
Dalam melakukan presentasi, kamu juga perlu memikirkan hal-hal seperti bagaimana kamu akan memosisikan diri dan berpindah. Memainkan variasi nada dalam berbicara juga merupakan hal yang penting untuk menekankan pesan yang ingin kamu sampaikan. Gestur dan raut wajah juga bukanlah hal yang sepele untuk memaksimalkan presentasi kamu.
Pembicara yang baik adalah pemeran utamanya
Kebanyakan dari presentasi, bahkan yang pernah kamu lakukan, hanyalah murni bersifat informatif. Para audiens diarahkan untuk berfokus kepada slide presentasi ketimbang orang yang berbicara. Kamu perlu menjadikan diri kamu sendiri sebagai fokusnya, jika kamu memang ingin meninggalkan kesan yang mengena. Slide presentasi hanyalah sebagai pelengkap, jangan biarkan itu menjadi pusat perhatian.
Illustrasikan poin-poin kamu dengan gambar
Ketika gambar-gambar mampu menarik perhatian para audiens, sebenarnya kamu mensugestikan mereka untuk kembali memperhatikan kamu. Mungkin hal ini terdengar tidak masuk akal dikala kamu sedang berusaha untuk menjadi pusat perhatian, tetapi begitulah adanya. Dengan gambar yang menarik, secara tidak langsung kamu telah mensugestikan para audiens bahwa kamu akan mengemukakan poin yang menarik.
Terlebih lagi, jika para audiens hanya mendengar poin-poin kamu, setelah 3 hari hanya 10% dari presentasi kamu yang masih mereka ingat. Tetapi jika kamu menyertakan gambar pada presentasi kamu, persentasenya akan melunjak hingga 65%.
Bicarakan hanya 1 poin pada waktu yang sama
Ketika kamu hanya mencantumkan sedikit informasi pada 1 slide, audiens akan mengharapkan kamu untuk menjelaskan lebih. Ketika kamu mencantumkan banyak informasi sekaligus pada 1 slide, para audiens akan bersusah-payah mencerna segala informasi tersebut. Hal ini jelas tidak mendukung para audiens dalam memahami poin-poin kamu. Semakin banyak informasi yang kamu inginkan untuk mereka tangkap dalam waktu yang sama, semakin mereka akan sulit untuk memahaminya.
Perlu diingat juga bahwa audiens harus menangkap inti dari poin kamu dalam kurun waktu kurang dari 3 detik. Lebih dari itu, poin kamu tidaklah cukup jelas disampaikan, dan para audiens akan mengabaikan apapun yang kamu katakan berikutnya, bahkan meskipun kamu memiliki ide yang brilian.
Hilangkanlah segala sesuatu yang tidak mendukung poin kamu
Mungkin kamu akan berpikir bahwa menyertakan segala sesuatu yang kamu tahu dan kamu temukan sebelum presentasi adalah hal yang menarik. Tetapi tidak. Hal ini hanya akan membuat poin kunci kamu melemah jika kamu menyertakan hal yang tidak relevan. Tegaslah dalam menghapus apapun itu yang tidak menambah nilai dari poin utama kamu. Terkadang, yang paling penting bukanlah menambahkan, melainkan menghapus.
Jadilah orang yang spesifik
Kamu perlu menambahkan detail dan statistik yang menarik untuk meningkatkan minat dan karakter terhadap presentasi kamu.
Sebagai contoh, jika kamu ingin menginformasikan audiens kamu bahwasanya membeli mobil adalah keputusan yang tepat, kamu dapat memberitahu mereka dengan tambahan data berupa angka dan emosi seperti, “Dengan membeli mobil, anda telah memilih kendaraan yang tepat untuk membuat kenagan-kenangan indah, yang akan melancarkan hidup anda, dan menjadi transportasi anda bersama orang yang anda sayangi lebih dari 21.000 kilometer setiap tahunnya.”.
Fakta dan cerita penuh emosi akan menghantarkan poin kamu tepat pada hati para audiens, dan tentunya, meninggalkan kesan yang mengena.
Nah, itulah hal-hal yang perlu kamu terapkan agar setiap presentasi dapat kamu lakukan layaknya seorang profesional. Apakah kamu pernah menerapkan salah satunya?