Ya, kamu tidak salah membaca, sobat FILE, Yuma Soerianto, seorang programmer cilik yang baru berusia 10 tahun ini sudah berhasil membuat 5 aplikasi yang sudah launching di App Store dan mendapat pujian dari CEO Apple, Tim Cook. Kira-kira siapa ya dia? Kok bisa?
Sejak Kapan Belajar Programming?
Yuma Soerianto sudah suka belajar mengenai programming sejak berusia 6 tahun, karena ia berpikir bahwa PR di sekolahnya, Midle Park Primary School di Melbourne tersebut kurang menantang. Pada tahun 2016, ia sudah berhasil menciptakan aplikasi pertamanya. Setahun setelahnya, bayangkan Yuma yang berusia 10 tahun sudah memiliki lima aplikasi yang sudah berada di App Store yaitu Hunger Button, Kid Calculator, Pocket Poke, Weather Duck, dan juga Let’s Stack.
Asal Mula Yuma Soerianto?
Yuma merupakan anak tunggal keluarganya yang lahir di Singapura, dan pada usia 3 tahun, ia pindah ke Australia. Memang nama Yuma seperti nama orang Jepang, tapi perlu kamu perlu bangga, Yuma Soerianto berasal dari Indonesia.
Nama Yuma diberikan agar namanya mudah diingat, nama yang tidak berbau timur ataupun berbau barat. Kedua orangtuanya percaya kalau Yuma adalah warga dunia.
Dipuji oleh CEO Apple
Wordwide Developers Conference 17 (WWDC17) adalah sebuah konferesi yang diselengarakan perusahaan teknologi raksasa, Apple, dimana orang-orang yang berkecimpung dalam pembuatan aplikasi berkumpul, termasuk salah satunya adalah Yuma Soerianto untuk pertama kalinya menghadiri konferesi itu.
Yuma sempat bertemu dengan bos tertinggi atau CEO Apple, yaitu Tim Cook yang terkesan dengan Yuma mengenai aplikasi yang dibuat dalam perjalananya di pesawat dari Melbourne ke Amerika Serikat.
“Keren sekali, hebat, dan kamu membuatnya di pesawat dalam perjalanan dari Australia ke AS? Wow. Kamu bisa membuat aplikasi dalam hitungan jam. Saya terkesan. Saya tak sabar melihat karyamu selanjutnya,” puji CEO Apple, Tim Cook.
Aplikasi untuk membantu orang tuanya menentukan harga barang yang didemokan oleh Yuma membuat Tim Cook terkesan, harga yang tertera pada aplikasi sudah termasuk harga penjual lokal dan pajak dengan mata uang yang sudah dikonversikan secara otomatis dengan mata uang yang dipakai. Aplikasi tersebut akan membantu mereka ketika pergi berbelanja suvenir sebagai oleh-oleh perjalanan mereka.
Tujuan Yuma Soerianto
Saat ia pertama kali menghadiri WWDC 17, ia menemukan hal dan teknologi baru ARKit (Augmented Reality) dan SceneKit (3D Graphics Engine) untuk ia pelajari. “Ini untuk pertama kalinya saya mendapatkan bantuan profesional, dari orang-orang yang betul mengerti mengenai coding,” kata Yuma. Sebelumnya ia hanya mempelajari coding dari YouTube.
“Siapa saja bisa melakukan coding, bila kita sabar melakukannya dan senang melakukannya.” – Yuma Soerianto
Selain bertemu Tim Kook, Yuma juga sempat bertemu dengan Michelle Obama. Ia kini memiliki tujuan bahwa ia ingin menciptakan sebuah aplikasi yang dapat mengubah dunia dan membagikan ilmunya kepada siapa saja yang memiliki keinginan untuk belajar. Sekarang Yuma Soerianto aktif di YouTube channel-nya Anyone Can Code untuk sama-sama belajar coding.
Bagaimana, keren dan inspiratif, bukan? Menurut ayahnya, Hendri, “Akan bagus sekali bila Yuma bisa memberikan inspirasi kepada orang Indonesia lainya untuk belajar coding.” Kalau anak berumur 10 tahun saja sudah berhasil belajar hal yang dia suka dengan coding membuat 5 buah aplikasi, masa kamu tidak bisa melakukan yang terbaik juga dengan hal yang kamu suka?