Halo, Sobat Filemagz! Proses design thinking UX merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh seorang desainer dalam melakukan pekerjaannya. Double Diamond merupakan salah satu framework design thinking yang terdiri dari 4 fase mulai dari discover, define, develop, hingga deliver di mana UX akan diberikan kepada user. Tujuan dari Double Diamond Thinking Process adalah untuk membantu UX Designer memahami masalah dan kebutuhan user dengan cara yang kreatif dan inovatif sehingga menciptakan solusi yang tepat untuk kebutuhan client.
2 Metode Pola Pikir untuk Menemukan Problem dan Solution
Divergent Thinking
Di mana UX Designer bereksplorasi dan mempertimbangkan berbagai pilihan, dalam konteks ini yang berkaitan dengan kebutuhan client. Fase ini berkaitan erat dengan kegiatan brainstorming dan diidentifikasikan berada pada diamond sisi kiri di masing-masing diamond.
Convergent Thinking
Di mana UX Designer mempersempit pilihan yang telah ditemukannya, kemudian membuat suatu kesimpulan dari pilihan tersebut. Fase ini berada pada diamond sisi kanan di masing-masing diamond.
Proses Design Thinking Double Diamond
1. Discover
Pada fase ini kita menerapkan divergent thinking di mana kita membuka semua peluang dan pemikiran untuk mempertimbangkan segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan client. Tujuan dari fase ini adalah untuk mencari serta menemukan variabel yang mempengaruhi masalah dan kemungkinan solusinya.
Pada fase ini kita akan membuat beberapa dokumen yang akan membantu kita untuk lebih memahami client yaitu:
- User Personas
User Persona merupakan sebuah artefak desain yang berisikan deskripsi mengenai kebutuhan (needs), kepedulian (concerns), motivasi, dan tujuan (goals), serta latar belakang user (demographics) yang dikumpulkan melalui proses interview pengguna, atau metode lainnya yang berfokus untuk mempelajari pengguna.
(Sumber: dosenit)
- Empathy maps
Berempati merupakan cara yang dapat kita lakukan untuk memahami kebutuhan client dengan menempatkan diri kita pada posisi client. Empathy map terdiri dari 4 kuadran yang merujuk kepada apa yang client katakan (says), lakukan (does), pikirkan (thinks), dan rasakan (feels).
2. Define
Selanjutnya, pada fase define kita menerapkan convergent thinking untuk menyaring masalah yang akan diselesaikan berdasarkan informasi yang didapatkan pada fase Discover.
Pada fase ini kita akan membuat:
- Problem statement
Problem statement memastikan bahwa desainer memahami tujuan dari pembuatan produk. Agar dapat membuat problem statement kamu dapat menggunakan metode 4W (who, what, where, why), serta The 5 Whys. Tujuan dari problem statement untuk menentukan masalah utama yang dihadapi oleh client
- Customer Journey Map
Customer Journey Map merupakan sebuah visualisasi dari proses yang dilalui oleh client untuk mencapai tujuan mereka. Nah,Customer Journey Map terdiri dari 3 zona, yaitu Zona A (The lens) yang terdiri dari aktor, skenario dan ekspektasi/tujuan; Zona B (The Experience) yang terdiri dari journey phases, action, thought & mindset, serta emotional experience, dan touchpoints; Zona C (The Insights) yang berisi insight.
3. Develop
Pada fase ini kita menerapkan divergent thinking. Berdasarkan masalah yang telah ditentukan pada fase Define, kita membuat dan mengembangkan solusinya.
Pada fase ini kita akan membuat:
- User Story
User story merupakan suatu cerita yang ditulis dari perspektif user, misalnya “As a (user type) I want to (Action/feature) so that (reason)”
- User Scenarios
Jika user story disajikan dengan narasi sederhana, user scenario ini di sajikan dalam bentuk “blueprint”. User scenarios bertujuan untuk membantu para stakeholder untuk mengimajinasikan ide tim serta memberikan konteks flow UX yang diinginkan. User scenarios berisikan langkah-langkah yang dilakukan oleh pengguna untuk mencapai tujuannya.
(Sumber: justinmind)
- User flow
User flow berisikan langkah-langkah yang dilalui oleh pengguna untuk mencapai tujuannya dengan pilihan yang berbeda/beragam yang disesuaikan dengan kondisi tertentu.
(Sumber: Dictio Community)
- Use Cases
Use case merupakan deskripsi singkat yang berisi interaksi antara pengguna, produk/jasa, dan sistem dengan fokus pada daftar langkah-langkah yang dapat dicapai oleh pengguna untuk mencapai tujuan tertentu.
4. Deliver
Di fase ini kita menerapkan convergent thinking. Fase ini merupakan fase terakhir di mana kita kembali menerapkan convergent thinking untuk berfokus mengenai solusi apa yang dapat menyelesaikan masalah pengguna. Di fase ini kita akan membuat sebuah prototype untuk memvisualisasikan solusi dari masalah yang dihadapi oleh pengguna.
Nah, Sobat Filemagz! Demikian penjelasan 4 proses design thinking. Dengan memahami convergent dan divergentthinking kamu bisa mecahin masalah-masalah di sekitar kamu juga, loh! Jangan lupa untuk follow Instagram Filemagz dan Filetechno untuk konten-konten menarik lainnya! Sampai jumpa di artikel berikutnya!