Halo, Sobat FILE! Ketika orang-orang sudah mulai bosan dan jenuh karena terkurung di rumah, Netflix adalah salah satu hiburan yang banyak dipilih oleh mereka. Apakah kamu termasuk salah satu orang yang memilih untuk Netflix and chill ketika rasa jenuh mulai menguasai pikiranmu? Atau mungkin kamu pun akhirnya mampir ke Netflix karena pandemi ini? Jika iya, maka kamu tidak perlu khawatir akan kehabisan bahan hiburan, Sobat FILE! Selain banyaknya film dan series yang bisa kamu temukan di Netflix, FILE juga sudah menyiapkan beberapa rekomendasi film original Netflix yang bisa kamu tonton! Tidak hanya dari genre Drama atau Romance, film-film yang FILE rekomendasikan juga ada yang bergenre Mystery, Science Fiction, dan bahkan Satire loh! Tanpa berlama-lama lagi, yuk langsung kita simak kelima rekomendasi film original Netflix ala FILE!
1. The Platform
Sebagian besar Sobat FILE mungkin sudah tidak asing atau bahkan sudah pernah menonton film yang satu ini ya. Wajar saja, karena film The Platform ini memang berhasil memenangkan People’s Choice Award untuk kategori Midnight Madness, alias film paling populer di Festival Film Internasional Toronto pada tahun 2019. Film Spanyol yang disutradarai oleh Galder Gaztelu-Urrutia ini mengangkat genre horror-thriller sebagai genre utamanya. The Platform sendiri mengisahkan tentang suatu eksperimen brutal yang dilaksanakan di suatu penjara vertikal, tepatnya eksperimen terkait sistem makan di penjara tersebut.
Sebelum kita membahas tentang sistem makan yang digunakan oleh penjara tersebut, mari kita bahas terlebih dahulu tentang ‘penjara vertikal’ yang menjadi latar tempat film The Platform ini. Penjara vertikal dalam film The Platform ini dapat kamu bayangkan sebagai suatu penjara dengan ratusan lantai, di mana setiap lantainya hanya ditempati oleh 2 tahanan. Tidak hanya bentuknya yang tak lazim, tetapi juga para narapidana di penjara ini. Pasalnya, penjara ini tidak hanya diisi oleh para pelaku kriminal. Beberapa di antara para narapidana merupakan sukarelawan yang memasuki penjara untuk mencapai suatu keinginan, termasuk Goreng, tokoh utama dalam film The Platform ini.
Goreng memutuskan untuk menjadi relawan di penjara tersebut demi mencapai suatu tujuan, yaitu untuk menukar masa tahanannya dengan gelar Diploma setelah bebas nanti. Sama seperti narapidana lainnya, Goreng diperbolehkan untuk membawa satu dan hanya satu barang. Barang yang akhirnya dibawa oleh Goreng adalah buku Don Quijote.
Seakan penjara tersebut belum cukup aneh, masih ada keanehan lainnya yang sekaligus menjadi isu utama dalam film The Platform ini, yaitu sistem makan di dalam penjara tersebut. Di dalam penjara vertikal ini, makanan akan diturunkan melalui platform yang bergerak di tengah gedung, dari atas ke bawah. Dengan begitu, penghuni yang berada di lantai teratas alias lantai 0 akan mendapat kesempatan untuk mengambil makanan dengan porsi lebih banyak dan keadaan yang lebih layak. Semakin ke bawah, tentu saja kondisi makanan yang terdapat di platform akan semakin menipis dan semakin tak layak makan. Makanan tersebut bahkan bisa jadi sudah diinjak-injak atau sudah tercampur dengan air seni dari penghuni atas.
Akibatnya, ketika keberuntungan sedang tidak berpihak pada para narapidana di lantai bawah, mereka harus menahan lapar karena tak ada sedikit pun makanan yang tersisa di atas platform. Apabila mereka sudah tidak mampu menahan lapar lagi, bahkan teman selantai mereka pun dapat mereka ambil dagingnya untuk dimakan. Ya, memakan daging temannya sendiri adalah suatu hal yang sangat mungkin terjadi bagi narapidana yang berada di lantai 100 ke bawah.
Melihat betapa bobroknya sistem penjara tersebut, Goreng pun berusaha untuk menghentikan sistem yang menurutnya salah. Tentu saja tidak semudah itu bagi Goreng untuk berhasil. Ia pun bahkan hampir dimakan oleh teman selantainya ketika berada di lantai 202. Kira-kira, bagaimana cara Goreng untuk mengubah sistem penjara tersebut? Bisakah ia keluar dari sana dengan selamat? Kalau kamu penasaran dengan jawabannya, jangan lupa masukkan film The Platform ini ke dalam watch list kamu ya, Sobat FILE!
2. Stranger Things
Jika kamu adalah penggemar film bergenre Science Fiction, Supernatural, atau Mystery, maka salah satu film original Netflix yang wajib kamu tonton adalah Stranger Things. Film yang satu ini mengisahkan tentang petualangan sekelompok remaja di era 80-an yang menghadapi berbagai macam musuh, mulai dari agen rahasia, ilmuwan jahat, hingga monster antardimensi.
Berlatar di tahun 1983 di kota Hawkins, seorang remaja bernama Will Byers tiba-tiba saja menghilang tanpa jejak sedikit pun. Will dikabarkan menghilang setelah ia bertemu dengan makhluk yang melarikan diri dari sebuah laboratorium rahasia. Hilangnya Will tentu sangat mempengaruhi ibunya, yakni Joyce Byers, juga kakaknya, Jonathan. Meskipun telah melaporkan kasus ini pada Kepala Polisi Jim Hopper, mereka serta teman-teman Will tak bisa tinggal diam. Akhirnya, mereka pun memutuskan untuk melakukan pencarian tersendiri dan berusaha menelusuri jejak Will.
Mereka memang berhasil menemukan Will, tetapi pencarian mereka tidak hanya membawa mereka bertemu dengan Will saja. Pencarian tersebut juga mempertemukan mereka dengan Eleven, seorang gadis muda dengan kepala tercukur serta tato nomor sebelas di lengannya. Ternyata, Eleven merupakan hasil dari sebuah percobaan laboratorium yang lolos. Diketahui bahwa gadis bernama Eleven memiliki kekuatan telekinesis, sehingga ia pun mampu mengendalikan objek-objek di sekitarnya hanya dengan pikirannya. Sejak bertemu dengan Eleven, Will dan teman-temannya harus menghadapi ancaman dari berbagai pihak, mulai dari Pemerintah AS sendiri hingga monster dari dimensi paralel bernama The Upside Down.
Film original Netflix yang satu ini berhasil meraih banyak nominasi dari berbagai penghargaan bergengsi loh, Sobat FILE! Beberapa nominasi yang berhasil dituai oleh Stranger Things mulai dari Emmy, Golden Globes, hingga Grammy Awards. Setelah tiga musim berlalu, kini Stranger Things bersiap memasuki musim keempatnya. Mulai dari musim pertama hingga musim ketiganya, penonton menilai bahwa performa film ini tidak melambat atau menurun sama sekali. Musim kedua dan musim ketiganya bahkan disebut sebagai penerus yang layak bagi musim pertamanya. Kira-kira, bagaimana ya dengan musim keempatnya?
3. Girl from Nowhere
Film original Netflix selanjutnya yang menjadi rekomendasi FILE adalah film Girl from Nowhere. Tidak seperti kebanyakan film Netflix lainnya, film yang dirilis sejak tahun 2018 ini merupakan sebuah kisah antologi dari Thailand, di mana masing-masing episodenya tidak berhubungan satu sama lain. Kalaupun ada beberapa episode yang saling tersambung, biasanya episode-episode tersebut hanyalah episode two-parter. Satu-satunya benang merah antara tiga belas episode dalam film Girl from Nowhere ini hanyalah seorang gadis misterius bernama Nanno, yang kedatangan dan kepergiannya selalu terjadi secara misterius. Nanno datang tidak dari mana-mana, dan menghilangnya pun secara misterius.
Film Girl from Nowhere ini mengisahkan tentang Nanno yang selalu berpindah-pindah sekolah. Bukan sekedar gadis biasa, Nanno dikisahkan memiliki kemampuan untuk membongkar segala kebejatan, kebohongan, dan ketidakadilan di setiap sekolah yang disinggahinya. Tidak hanya menguak berbagai permasalahan itu, Nanno juga dikisahkan menghukum para pelaku ketidakadilan tersebut. Pihak yang dihukum pun tidak hanya mereka yang berasal dari pihak sekolah, melainkan juga para murid yang berlaku tidak adil.
Isu-isu yang diangkat di film Girl from Nowhere ini pun sangat beragam dan dinilai sangat berani. Mulai dari obsesi menjadi nomor satu, kebencian, bahkan perundungan dan pelecehan seksual pun diangkat oleh film ini. Oleh karena itu, meskipun berlatar di sekolah-sekolah, film ini memiliki rating 16+ di Netflix. Kalau kamu penasaran tentang seberapa relatable kisah-kisah yang dikuak oleh Nanno dalam keseharian kamu, yuk langsung ditonton film Girl from Nowhere-nya!
4. Black Mirror
Rekomendasi film original Netflix yang keempat datang dari film bergenre Satire, yakni Black Mirror. Memiliki konsep seperti Girl from Nowhere, episode-episode pada Black Mirror tidak memiliki benang merah sama sekali, alias mengusung konsep kisah antologi. Meskipun begitu, semua episode pada serial Black Mirror memiliki tema yang sama sebagai penghubungnya, yakni tentang efek negatif yang ditimbulkan oleh teknologi pada manusia.
Karena memiliki format kisah antologi, sebenarnya Black Mirror ini bisa kamu tonton secara acak mulai dari episode manapun. Akan tetapi, perlu kamu catat bahwa beberapa episode dari serial ini memiliki tone, nuansa, dan cerita yang sangat berat, bahkan hingga bisa dikategorikan cukup depresif.
Jika kamu tidak ingin disodorkan episode-episode depresif secara mendadak, maka kamu bisa mengikuti alur chart di bawah ini ya, Sobat FILE. Pada chart di bawah ini, kamu bisa menemukan 3 kategori zona, yaitu zona hijau, kuning, dan merah. Zona hijau merupakan titik awal yang aman bagi kamu yang ingin mulai menonton serial ini, sementara zona merah melambangkan film-film dengan cerita yang tentunya lebih suram dan depresif.
5. 37 Seconds
Film original Netflix yang berjudul 37 Seconds ini merupakan film dengan genre Drama yang berasal dari Jepang. 37 Seconds bercerita tentang Yuma Takada, seorang gadis yang berusia 23 tahun dan menderita kondisi celebral palsy atau kelumpuhan otak. Yuma dikisahkan memiliki ibu yang terlalu protektif, yang selalu membantunya melakukan segala sesuatu. Melihat ibunya yang selalu menolong Yuma mengerjakan segala sesuatunya, mungkin awalnya kita akan berpikir bahwa Yuma merupakan seorang gadis dewasa yang tidak bisa hidup tanpa ibunya. Namun, seiring film ini berjalan, kita akan melihat bahwa Yuma pada dasarnya dapat bertahan hidup dan merawat dirinya sendiri. Kita pun akan menyadari bahwa sifat ibunya inilah yang membuat Yuma sulit berkembang.
Selain menghadapi kesulitan tersebut, Yuma juga memiliki masalah lainnya, yakni dirinya yang kurang puas terhadap pekerjaannya saat ini. Ya, meskipun menderita kondisi celebral palsy, Yuma memang masih dapat bekerja. Tepatnya, Yuma bekerja sebagai sebagai ghostwriter dan artist untuk komik manga milik Sayaka, seorang bintang Youtube. Merasa kurang puas dengan pekerjaannya itu, akhirnya Yuma memutuskan untuk melamar sebagai artist di salah satu penerbit manga erotis. Sayangnya, karyanya itu ditolak oleh pihak penerbit karena alur ceritanya yang dirasa kurang nyata.
Kira-kira, bagaimana ya perjuangan Yuma selanjutnya? Berhasilkah ia mendapatkan pekerjaan impiannya? Kalau kamu juga penasaran dengan perjalanan Yuma menggapai mimpinya, jangan lupa untuk memasukkan film yang satu ini ke dalam watch list kamu ya!
Nah, itu dia kelima rekomendasi film original Netflix ala FILE! Apakah serial Netflix favoritmu termasuk ke dalamnya? Atau mungkin, ada film original Netflix terbaru yang menurutmu wajib banget ditonton oleh Sobat FILE lainnya? Yuk, bagikan rekomendasi film original Netflix ala kamu di kolom komentar!