Halo Sobat Filemagz! Saat ini, emoji-emoji yang sering kita gunakan menjadi bagian penting dalam cara kita berkomunikasi. Dengan emoji, kita bisa menyampaikan perasaan atau pesan tanpa harus mengetik panjang-panjang. Emoji juga bikin obrolan terasa lebih seru dan interaktif. Bayangkan saja kalau di smartphone kita tidak ada emoji, pasti chatting jadi terasa hambar banget, ya! Misalnya, kirim pesan ke dosen atau atasan tanpa emoji atau ketawa terbahak-bahak tanpa emoji
Nah, kali ini mimin mau ajak kamu mengulik sejarah emoji Apple yang iconic banget. Kamu tau gak sih, kalau ternyata, emoji-emoji pertama dari Apple dibuat oleh tiga desainer, yaitu Angela Guzman, Raymond Sepulveda, dan Ollie Wagner. Menariknya, target awal pembuatan emoji ini adalah pasar Jepang, loh. Jadi, penasaran gak sih sama cerita lengkapnya? Yuk, simak terus artikel ini!
Proses Awal Pembuatan Emoji Apple


(sumber: Apple)
Pada musim panas 2008, Angela Guzman mulai magang di Apple dan menjadi bagian dari tim pengembangan iPhone. Saat itu, Angela pertama kali ditanya apakah dia tahu tentang emoji, tapi Angela tidak tahu. Memang, pada tahun itu, emoji belum sepopuler sekarang. Kata emoji sendiri berasal dari bahasa Jepang, yaitu ‘e’ yang berarti gambar, dan ‘moji’ yang berarti karakter.
Selama tiga bulan, Angela bekerja sama dengan mentornya, Raymond Sepulveda, mendesain berbagai emoji seperti wajah, bangunan, bendera, hewan, dan makanan. Emoji pertama yang Angela buat adalah cincin pertunangan. Karena detail logam dan permatanya yang cukup sulit, Angela membutuhkan waktu sehari penuh untuk menyelesaikannya. Namun, seiring waktu, ia menjadi semakin cepat dan bisa menyelesaikan hingga tiga emoji dalam sehari.
Proses Penting di Balik Peluncuran Emoji Apple


(Sumber: CNN Indonesia)
Hasil karya Angela dan Raymond kemudian ditinjau oleh Steve Jobs. Emoji-emoji tersebut melalui evaluasi ketat untuk memastikan kualitasnya sesuai standar Apple. Setelah program magang Angela selesai, Ollie Wagner bergabung dengan tim untuk melanjutkan desain emoji tambahan. Ollie mendesain hampir dua lusin emoji baru, melengkapi koleksi awal menjadi 471 emoji.
Pada 8 November 2008, Apple resmi meluncurkan set emoji ini bersamaan dengan pembaharuan sistem operasi iPhone. Emoji ini awalnya dirancang untuk pasar Jepang, tetapi kemudian diterima dengan sangat baik oleh pengguna di seluruh dunia.
Dampak Emoji di Pasar Global


(Sumber: Apple)
Sejak peluncurannya, Apple mencatat respons positif karena desainnya yang detail dan aesthetic. Hal ini membuat emoji dari Apple berbeda dari platform lainnya. Kepopulerannya mempengaruhi cara orang berkomunikasi dan memperkenalkan standar baru dalam berkomunikasi secara digital, memungkinkan pengguna untuk menyampaikan ekspresi dan emosi dengan cara yang lebih sederhana namun penuh makna. Menjadi simbol komunikasi yang lebih universal, memungkinkan penggunanya untuk menyampaikan perasaan atau reaksi tanpa harus menggunakan banyak kata.
Hingga kini, Apple terus meng-update koleksi emoji mereka untuk mencerminkan keberagaman budaya, gender, dan kebutuhan pengguna. Keberagaman ini tidak hanya menciptakan keterwakilan yang lebih baik, tetapi juga mendorong perubahan positif dalam cara orang berkomunikasi, dengan menekankan pentingnya inklusivitas dan penerimaan. Emoji Apple kini tidak hanya menjadi alat komunikasi sehari-hari, tetapi juga simbol perubahan dalam dunia digital yang semakin inklusif dan penuh ekspresi.
Itulah kisah di balik sejarah emoji Apple yang iconic. Dari awal hanya ditujukan untuk pasar Jepang, kini emoji Apple menjadi bagian penting dari komunikasi digital di seluruh dunia. Nah, kalian pasti sadar kan kalau desain dari emoji tersebut terdapat elemen-elemen di dalamnya, gak kosongan aja. Seperti garis, warna, bentuk dan lain-lain. Apa sih elemen desain itu, dan apa saja contohnya? Yuk baca artikel kita 6 Elemen Desain yang Wajib Diketahui Desainer dan artikel keren lainnya!