Sejak tahun lalu bisnis startup menjadi sebuah tren yang booming dan di tahun 2017 ini pastinya akan terus meledak. Jika kamu bertanya kepada investor apa bisnis startup yang akan trending tahun ini, mereka akan menjawab bisnis-bisnis berbentuk E-Commerce yang terspesialisasi, media, FinTech (Financial Technology), dan layanan software atau software-as-a-service.
Nah, berikut File memiliki daftar startup di Indonesia yang perlu kamu awasi selama tahun 2017 ini.
E-Commerce
Jika kamu ingin membangun sebuah E-Commerce, kamu akan memiliki waktu yang sulit saat berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan besar yang sudah menguasai pasar, namun investor percaya bahwa masih ada potensi bagi bisnis dengan pasar yang lebih ceruk (niche) dan konsumen yang lebih canggih.
1. Sociolla
Salah satu contohnya adalah produk kosmetik. Konsumen dalam pasar ini cukup picky dengan brand produk yang mereka pilih dan rela mengeluarkan uang banyak untuk mendapatkannya.
Sociolla, sebuah toko online terlengkap dan terpecaya di Indonesia untuk produk kecantikan, makeup, perawatan kulit, kosmetik, parfum, dan skin care, adalah salah satu bisnis startup E-Commerce yang sedang berjaalan dengan baik dan menguasai pasarnya.
2. Fabelio
Fabelio, sebuah toko online yang menjual perabotan rumah yang mendesain dan memproduksi produk-produknya sendiri, telah berdiri sejak tahun 2015 dan memiliki tempatnya sendiri di lapangan E-Commerce Indonesia. Dengan produk-produknya seperti sofa, meja, kursi, dan sebagainya dengan desain yang sederhana namun berkelas, Fabelio memiliki pasar untuk rumah tangga menengah ke atas dan bahkan klien dari hotel dan restoran.
Selama ia berdiri, Fabelio telah menyempurnakan desain dan produksinya, dan kini ingin memperluas pasarnya ke luar Jakarta.
Media
3. Kumparan
Sebuah hybrid antara situs berita dan media sosial, Kumparan, adalah satu bisnis startup yang baru di dunia media digital Indonesia. Mirip dengan startup Medium, Kumparan berisi konten yang terkurasi namun juga memberi kebebasan bagi para member-nya untuk membuat post sendiri dan berinteraksi dengan satu sama lain.
Walau masih baru dan memiliki traffic yang belum besar, media ini terus berkembang serta memiliki profil-profil co-founder yang menarik, yaitu sekelompok jurnalis berpengalaman yang sebelumnya menulis untuk Detik yang kini berdiri di belakang layar Kumparan.
Fintech
4. Investree
Investree adalah pemain baru di bidang layanan finansial. Fitur utama dari Investree adalah invoice financing. Bisnis-bisnis kecil biasanya harus menunggu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan untuk menunggu pembayaran dari klien untuk layanan yang sudah diberikan atau produk yang sudah dikirim. Investree membantu bisnis tersebut dengan meminjamkan uang dan di saat klien sudah membayar, uang akan dikembalikan ke si peminjam dengan bunga.
Dengan jumlah pinjaman sekitar 60 miliar rupiah sejauh ini, Investree adalah sebuah marketplace dana pinjaman peer-to-peer dimana pihak ketiga dapat meminjamkan uangnya dan mendapatkan pendapatan bunga.
Kini Investree juga menyediakan dana pinjaman bagi karyawan untuk pengeluaran seperti perawatan medis, renovasi rumah, ataupun servis motor.
5. UangTeman
UangTeman juga sebuah startup yang meminjamkan dana, namun tidak mengundang pihak ketiga, melainkan UangTeman memberi pinjaman dana dari dana mereka sendiri. Pinjaman-pinjaman yang kecil bertujuan untuk membantu orang-orang di saat-saat sulit, seperti contohnya pada akhir setiap bulan.
Walau telah dikritik karena memiliki bunga yang tinggi dan biaya keterlambatan, startup ini telah mengucurkan dana sebanyak sekitar 32 miliar rupiah. UangTeman mengaku memiliki default rate di bawah 3%, dan bahwa mayoritas dari peminjam dana dapat membayar biaya mereka tanpa adanya biaya penalti tambahan.
6. CekAja
Berdiri sejak tahun 2013, CekAja adalah seorang pemain lama di kalangan startup-startup fintech di Indonesia. CekAja memberi informasi tentang produk-produk finansial seperti kartu kredit, dan asuransi bagi pengguna, dan dapat dideskripsikan sebagai E-Commerce finansial. Pengguna dapat menelusuri dan membeli produk dan layanan dari banyak penyedia langsung di CekAja.
Software-as-a-service
Startup software-as-a-service (Saas) di Indonesia sedang berkembang dengan pesat. Kebanyakan dari mereka menargetkan bisnis-bisnis ukuran kecil hingga menengah yang jumlahnya mencapai jutaan di Indonesia, dengan tools online untuk membantu hal-hal seperti akuntansi ataupun human resources.
7. Jurnal
Jurnal, sebuah software akuntansi, memiliki fitur-fitur seperti penagihan, pelaporan, dan manajemen aset. Kini Jurnal, setelah mendapatkan pendanaan seri A oleh East Ventures, bertujuan untuk mempeluas usahanya ke Bandung, Medan, dan Surabaya.
8. Sleekr
Sleekr adalah sebuah software yang memberikan tools akutansi dan juga human resources management. Sejauh ini, perusahaan ini baru mengungkap investasi tahap awal sebesar 435 juta rupiah yang didapatkan dari ketiga co-founder pada tahun 2014.
Traffic situsnya saat ini meningkat dengan stabil dan kini Sleekr telah membuka 9 lowongan kerja, menunjukan bahwa potensinya yang kuat pada tahun ini.