Halo, Sobat Filemagz! Sebelum mimin tulis artikel panjang lebar, mimin mau ucapkan Happy Chinese New Year untuk kamu yang merayakan! Bagaimana nih Sobat Filemagz, angpao aman? Kalo mimin sih… tentu tidak. Jadi, bagi kamu yang mau bagi-bagi rezekinya, tentu mimin tidak akan menolaknya. Hehe.
Oke, saatnya masuk ke topik.
Pernah gak sih kamu dengar atau baca kalimat “Tahun Kelinci Air”? Bagi kamu yang belum tau, kalender Tiongkok memiliki keunikan tersendiri apabila dibandingkan kalender gregorian (masehi). Keunikan yang mimin maksud adalah adanya kepercayaan astrologi Tiongkok yang berhubungan dengan kalendernya. Kepercayaan ini biasa disebut dengan “shio” yang banyak juga dikenal dengan zodiak Tiongkok. Namun, apa sih shio itu? Lalu, apa hubungannya dengan kelinci air? Loh, memangnya ada kelinci yang hidup di air?
Nah, untuk tau jawabannya, yuk cek pembahasan di bawah ini!
Oh iya, sekadar disclaimer, artikel ini mimin tulis hanya sebagai ilmu pengetahuan dan referensi saja. Mimin tidak memaksa kamu untuk percaya atau tidak percaya dengan apa yang mimin tuliskan di bawah. Semuanya mimin kembalikan ke kepercayaan kamu masing-masing. Intinya, dibikin fun aja, Sobat Filemagz!
Apa Itu Shio?
Shio adalah hewan-hewan yang mewakili waktu tertentu dalam astrologi Tiongkok. Kata shio sendiri berakar dari bahasa Mandarin, tentunya, yaitu 生肖, yang dibaca “sheshio”. Di Indonesia, kata tersebut dipendekkan menjadi “shio” yang saat ini sudah lazim digunakan di seluruh Indonesia.
Menurut tradisi, shio terdiri dari dua belas hewan dan diikuti oleh sifatnya yang dilambangkan dengan lima elemen alam. Kedua belas hewan tersebut meliputi tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi. Sementara itu, elemen alamnya meliputi air, api, tanah, dan logam. Seperti zodiak, shio juga digunakan untuk menentukan sifat-sifat baik dan buruk serta cara manusia memandang sesama manusia. Setiap manusia memiliki shio-nya masing-masing yang ditetapkan berdasarkan tahun kelahirannya. Jadi, apabila seseorang bayi terlahir pada tahun 2574 berdasarkan kalender Tiongkok, maka bayi tersebut memiliki shio kelinci air.
Menurut Wikipedia, terdapat sebuah kesalahpahaman yang mengatakan bahwa seseorang hanya memiliki satu shio. Pada kenyataannya, shio tidak hanya ditentukan dari tahun kelahiran saja, tetapi juga bulan, hari, dan bahkan jam kelahiran. Bulan kelahiran merepresentasikan inner animal (binatang dalam), hari kelahiran merepresentasikan true animal (binatang sejati), sementara jam kelahiran melambangkan secret animal (binatang rahasia). Dengan kata lain, bayi yang kita sebutkan tadi tidak hanya memiliki shio kelinci saja, namun juga shio–shio lain berdasarkan waktu kelahirannya.
Selain itu, terdapat juga kesalahpahaman lain yang berkaitan dengan siklus shio. Apabila kita hanya melihat jumlah hewan yang telah disebutkan sebelumnya, maka akan terbentuk siklus dua belas tahun. Namun, saat kita menyatukan kedua belas hewan dengan elemen-elemen alamnya, kita akan mendapatkan siklus enam puluh tahun atau yang dikenal dengan istilah sexagenary cycle atau gānzhī (干支). Siklus yang paling baru dimulai pada tahun 1984 dengan shio tikus kayu dan berakhir pada tahun 2043 dengan shio babi air.
Nah, itulah alasan mengapa tahun ini disebut dengan tahun kelinci air.
Mitos di Balik Dua Belas Shio
Banyak sekali mitos yang menceritakan pemilihan dua belas hewan yang sudah disebutkan sebelumnya. Mimin sendiri menemukan setidaknya empat cerita berbeda saat mencari referensi untuk menulis artikel ini. Namun, gak mungkin kan mimin tulis empat-empatnya. Mimin bakal tulis yang menurut mimin paling seru aja, yaitu mitos perlombaan hewan-hewan. Nah, simaklah kisah berikut!
Di zaman dahulu kala, masyarakat Tiongkok kesulitan untuk membagi waktu. Pada waktu itu, yang orang ketahui hanyalah siang dan malam serta keempat musim yang selalu berganti. Oleh karena itu, masyarakat Tiongkok meminta bantuan kepada Jade Emperor (Kaisar Giok), atau yang juga dikenal dengan nama Yudi (Yù Dì), untuk mengajari mereka cara membagi waktu.
Jade Emperor pada akhirnya memerintahkan hewan-hewan untuk berlomba menyeberangi sebuah sungai. Dua belas hewan pertama yang sampai di seberang sungai akan mengamankan tempat pada sistem pembagian waktu yang akan dibuat. Tikus merupakan hewan yang pertama kali sampai di seberang sungai setelah menumpang kerbau. Setelahnya, kerbau menyusul tikus dan mengamankan posisi runner-up. Dalam legenda lain disebutkan bahwa sebenarnya kucing juga ikut menumpang bersama tikus di atas kerbau. Namun, saat mereka sampai seberang, tikus mendorong kucing dan akhirnya terseret arus sungai. Tidak ada yang tau bagaimana nasib kucing tersebut. Semoga dia baik-baik saja.
Macan menjadi hewan ketiga yang tiba di seberang sungai setelah sempat terseret arus sungai dan disusul oleh kelinci yang melompat pada batu-batu sungai dan mengapung dengan batang kayu. Naga menjadi hewan kelima yang tiba di seberang sungai. Loh, kan naga bisa terbang, kok kalah sama tikus, kerbau, dan lainnya? Alasannya adalah karena naga membantu sebuah desa terlebih dahulu di tengah perlombaan. Selain itu, naga juga membantu meniup kelinci saat ia terapung di batang kayu.
Kuda menyusul naga dan tiba di garis finish di posisi keenam. Namun terdapat plot twist nih, Sobat Filemagz. Tanpa kuda sadari, ular telah bersembunyi di kakinya dari awal perlombaan. Saat tiba di seberang sungai, ular tiba-tiba mengejutkan kuda sehingga ia terjatuh. Memanfaatkan keadaan tersebut, ular mengambil posisi keenam yang seharusnya dimiliki kuda. Pada akhirnya kuda harus puas berada di posisi ketujuh. Di belakang mereka, kambing, monyet, dan ayam tiba bersama-sama setelah menyeberangi sungai menggunakan rakit. Ayam yang menemukan rakit tersebut sementara kambing dan monyet yang mendayungnya. Mereka bertiga setuju untuk menyatakan kambing sebagai hewan kedelapan, diikuti monyet di urutan kesembilan, dan ayam di posisi kesepuluh.
Hewan selanjutnya yang sampai adalah anjing setelah terlalu lama bermain air. Selanjutnya, posisi paling buncit dihuni oleh babi. Mengapa babi bisa berada di posisi terakhir? Alasannya adalah karena babi tertidur di tengah perlombaan. Si babi sepertinya terkena mantranya Jarjit nih. “Tidurlah!, tidurlah!” Hehe, nggak begitu ya, Sobat Filemagz. Dia ketiduran karena dia makan terlalu banyak.
Nah, itulah mitos di balik pemilihan dua belas hewan yang telah disebutkan tadi. Seperti yang mimin sebutkan sebelumnya, sebenarnya ada mitos lain di balik dua belas hewan ini. Walaupun ceritanya sangat berbeda, tetapi terdapat beberapa konsistensi dan kesamaan di antara cerita-cerita yang mimin baca. Contoh kesamaan yang mimin temukan adalah pengkhianatan tikus terhadap kucing yang juga dikatakan sebagai alasan mengapa kucing membenci tikus sampai saat ini.
Seputar Astrologi
Shio tergolong di dalam sebuah kategori ilmu pengetahuan yang disebut dengan astrologi. Perlu diingat bahwa astrologi berbeda dengan astronomi. Walaupun memiliki nama yang mirip, namun kedua bidang ini ternyata sangat berbeda. Sama seperti Java dan JavaScript jika kamu seorang developer. Pada dasarnya, astrologi mempelajari pergerakan benda-benda alam dan mengaitkannya dengan kehidupan manusia dalam bentuk perkiraan. Sementara itu, astronomi adalah ilmu sains yang mempelajari pergerakan benda-benda angkasa untuk pemahaman ilmu pengetahuan dan mekanisme alam semesta. Kedua bidang ini sempat disatukan di dalam ilmu bintang pada abad ke-17. Pada saat itu, manusia masih berpikir pergerakan planet dan bintang berkaitan dengan kehidupan serta keseimbangan lahir dan batin manusia. Pada akhirnya, manusia mulai menerka-nerka kejadian berdasarkan apa yang mereka lihat di langit sana.
Zodiak merupakan sistem astrologi yang paling populer di dunia, terutama di negara-negara barat. Berbeda dengan shio yang memiliki siklus per tahun, zodiak memiliki siklus per bulan. Nama zodiak diambil dari nama dua belas rasi bintang yang meliputi Aries, Taurus, Gemini, Kanser (Cancer), Leo, Virgo, Libra, Skorpio (Scorpio), Sagitarius, Kaprikornus (Capricorn), Akuarius (Aquarius), dan Pises (Pisces). Dari sudut pandang astrologi, kedua belas rasi bintang ini akan menandakan sifat-sifat tertentu dalam kehidupan manusia baik pada pekerjaan, keuangan, karier, rumah tangga, jodoh, dan lain-lainnya. Namun, dari sudut pandang astronomi, kedua belas rasi bintang ini adalah… bintang. Enam di antaranya terletak di gugus utara yang bisa dilihat di belahan bumi timur, sementara enam sisanya terletak di gugus selatan yang bisa dilihat di belahan bumi barat.
Nah, jadi begitulah bahasan mimin pada artikel ini. Seperti disclaimer di atas, artikel ini hanya buat senang-senang aja dan mungkin bisa menambah wawasan kamu. Jika kamu mau tau informasi menarik lainnya, kamu juga bisa mampir ke Instagram Filemagz dan Filetechno. Jangan lupa juga untuk cek artikel-artikel Filemagz lainnya ya. Sekian dari mimin untuk artikel ini. See you di artikel-artikel lainnya!