Seiring dengan perkembangan industri teknologi di Indonesia, kebutuhan akan engineer untuk bekerja perusahaan besar dan startup di Indonesia juga semakin besar. Namun, permasalahan yang dihadapi oleh industri sekarang adalah kurangnya talenta IT yang cukup mumpuni dan andal untuk bekerja. Tak jarang perusahaan dan startup di Indonesia ‘terpaksa’ mempekerjakan engineer dari luar untuk menyolusikan kekurangan talenta IT di Indonesia.
Baca juga: STARTUP TRENDING DI INDONESIA PADA TAHUN 2017 YANG PERLU KAMU KETAHUI
Dalam acara Dev² yang diadakan di Kolega X Markplus 28 Februari lalu, mengangkat topik permasalahan talenta IT di Indonesia. Beberapa tokoh dari perusahaan ternama seperti GO-JEK, Mandiri Capital, serta komunitas pembelajaran seperti CodeMargonda dan Binar Academy turut serta dalam menemukan titik atas permasalahan bersama ini.
“Talent (IT) di Indonesia itu banyak. Masalahnya fundamental coding-nya lemah,” ujar Natalia Sulistya, Partner Lead For Technology & Infrastructure GO-JEK Indonesia. Dari diskusi tersebut, dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki talenta IT yang cukup banyak. Hanya saja, kebanyakan dari lulusan IT di Indonesia hanya mampu menguasai secara teoritis. Padahal, industri teknologi saat ini sangat dinamis dan membutuhkan orang yang memiliki pemikiran yang open-minded dan cekatan atau agile.
Nah sobat FILE, sebenarnya apa saja sih yang dibutuhkan dari seorang talenta IT? Berikut beberapa aspek yang perlu kamu perhatikan agar bisa bersaing dengan talenta IT lainnya!
Technical Skill
Sebagai engineer, kita perlu menguasai hard skill yang dibutuhkan oleh perusahaan saat ini. Pada nyatanya, perusahaan akan melihat kita dalam segi praktik yang dilakukan seperti penguasaan bahasa pemrograman dan kemampuan algoritma. Kamu bisa mengembangkan hard skill kamu dengan langsung terjun ke lapangan. Jika kamu masih kuliah, kamu bisa saja meminta proyek kepada kakak kelas ataupun temanmu karena dengan portofolio dan keahlian yang kamu miliki, akan menjadi bekal yang besar untuk sukses sebagai engineer.
Work Method
Selain dari segi skill, cara bekerja kita juga patut diperhatikan agar menjadi talenta IT yang baik. Banyak dari perusahaan sekarang tidak hanya memikirkan apakah kita ahli dengan pekerjaan yang dilamar, melainkan apakah kita bisa survive di perusahaan tersebut. Oleh karena itu, kita harus bisa melakukan pekerjaan kita dengan baik dan benar.
Work Ethics
Konon, stereotip dari anak IT adalah lebih fokus mengerjakan di depan (komputer) dibandingkan kiri-kanannya. Sebenarnya, industri teknologi sekarang jauh lebih dinamis dibandingkan perusahaan generasi sebelumnya. Apalagi dengan perkembangan startup yang diisi golongan muda, membuat etika bekerja di perusahaan juga turut bergeser. Jika ingin menjadi talenta IT yang baik, kita perlu membangun etika bekerja kita. Di lapangan, kita lebih dituntut untuk bekerja bersama dan menemukan solusi bersama. Jika kita masih memiliki ego yang tinggi, maka akan sulit pula untuk bersaing dengan talenta IT yang lain.
Untuk menjadi seorang talenta IT yang baik, kita perlu berusaha keras dan mempunyai tekad yang tinggi sebagai engineer. Dengan mulai menumbuhkan sikap dan keahlian yang dibutuhkan oleh perusahaan, niscaya lambat laun Indonesia akan swamsembada talenta IT.