Halo, Sobat Filemagz! Siapa sih yang tidak ingin bekerja dalam damai di lingkungan kerja yang positif dan dikelilingi rekan-rekan suportif? Pastinya hal ini menjadi impian untuk semua pekerja tanpa terkecuali, namun tidak semua orang seberuntung itu. Apabila kamu merasa tidak nyaman di lingkungan kerja kamu walaupun sedang mengerjakan hal-hal yang kamu sukai, ada kemungkinan kamu sedang berada di dalam lingkungan kerja toxic. Oleh karena itu, untuk membantu kamu mengenali beberapa tandanya, Filemagz telah mengumpulkan beberapa red flags lingkungan kerja toxic yang bisa kamu perhatikan dan pastinya beberapa solusi untuk membantu kamu. Yuk, langsung saja kita simak!
Rekan Kerja yang Tidak Profesional
Salah satu hal paling utama yang bisa membuat suatu lingkungan kerja nyaman adalah keberadaan sesama rekan kerja yang suportif satu dengan yang lain. Merekalah orang-orang yang bisa kita andalkan ketika kita mengalami kesulitan dalam bekerja. Apabila kamu lebih merasa terbebani dibanding terbantu, baik terbebani secara mental (pengejekan, rasisme, pengucilan, dan lainnya) maupun secara fisik (kekerasan, pemberian tugas berlebih, dan lainnya), maka kemungkinan besar kamu sedang berada di dalam lingkungan kerja yang toxic.
Kamu Menghabiskan Lebih Banyak Waktu untuk Bekerja Daripada Istirahat
Sobat Filemagz pernah ga sih merasa bersalah ketika menghabiskan waktu untuk beristirahat sejenak, dibanding untuk bekerja karena banyaknya tumpukan tugas yang harus diselesaikan? Filemagz yakin hampir semua orang pernah mengalami hal ini. Sebenarnya, mindset ini bisa tumbuh karena adanya hustle culture atau budaya “gila kerja” yang kerap dianut perusahaan dan pekerja zaman sekarang. Apabila kamu merasa pada perusahaan kamu ada indikasi budaya seperti ini, lebih baik kamu usahakan untuk menghindarinya dan mencoba work-life balance. Hal ini dikarenakan, dalam jangka pendek mungkin tugas kamu akan selesai dengan lebih cepat, namun dalam jangka panjangnya bisa merusak diri kamu secara fisik maupun mental, lho!
Posisi Kamu Stagnan, Tidak Ada Perkembangan
Apabila Sobat Filemagz telah bekerja cukup lama di sebuah perusahaan, namun merasa tidak tidak mempelajari skill baru sama sekali dan juga tidak mendapatkan latihan pengembangan potensi apapun dari perusahaan, bisa jadi budaya lingkungan kerja perusahaan ini kurang baik. Perusahaan yang ingin terus berkembang dan lebih maju pasti akan melakukan investasi pada pekerjanya baik dari segi pemberian pelatihan hingga kenaikan jabatan dan tanggung jawab.
Tidak Ada Kejelasan Aturan dan Transparansi Perusahaan
Hal ini pastinya sudah bisa menjadi salah satu tanda lingkungan kerja toxic yang paling mencolok. Perusahaan yang tidak memiliki kejelasan aturan mengenai contohnya maksimal jam kerja, upah lembur, kinerja, bonus, izin atau cuti yang menjadi hak karyawan, memiliki kemungkinan yang sangat besar untuk melakukan pelanggaran hak pekerjanya. Hal ini sering sekali terjadi dan pekerja pun tidak bisa menuntut haknya kepada perusahaan karena keterbatasan aturan yang diatur.
Tips Menghadapi Lingkungan Kerja Toxic
Apa yang bisa kita lakukan apabila terjebak lingkungan kerja toxic? Berikut beberapa solusinya yang bisa kamu coba.
1. Buat Batasan untuk Diri Sendiri
Hal paling penting dan utama adalah ingatkan diri kamu untuk menggambar garis batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan keseharian kamu. Pekerjaan berlebih dapat berpengaruh buruk pada kesehatan mental maupun fisik kamu. Kamu akan lebih rentan terhadap stres karena begitu banyaknya beban pekerjaan yang harus kamu pikul. Ingat, coba berhenti untuk membawa pekerjaan kamu ke rumah dan gunakan waktu istirahat kamu sebijak mungkin.
2. Speak Up
Apabila kamu menemukan kasus perundungan, coba beranikan diri kamu untuk mengingatkan rekan kerja yang merudung bahwa tindakannya salah dan dapat menyakiti orang lain baik secara fisik maupun mental. Apabila teguran kamu ini masih tidak dihiraukan, maka kamu boleh coba melaporkan kepada HRD perusahaan atau bahkan ke pihak berwenang seperti kepolisian.
3. Cari Lingkungan yang Positif
Carilah rekan kerja kamu yang mungkin mengalami kondisi serupa dengan kamu. Dengan adanya teman yang bisa menjadi tempat untuk mencurahkan isi hati dan mendukung satu sama lain, kamu akan merasa lebih terbantu karena kamu tidak akan merasa sendiri dalam lingkungan kerja toxic tersebut.
4. Apabila Tidak Ada yang Berhasil
Apabila semua cara sudah kamu lakukan dan kamu merasa bahwa perusahaan tersebut tidak lagi satu visi dengan kamu, mungkin kamu boleh mencoba untuk mempertimbangkan resign dari perusahaan tersebut, namun tetap disertai alasan pendukung yang jelas, yah!
Nah, itu dia beberapa tanda lingkungan kerja toxic dan tips menghadapinya versi Filemagz. Apakah Sobat Filemagz punya pengalaman ataupun tips lain yang seputar lingkungan kerja toxic? Apabila ada, boleh sharing di kolom komentar, yah! Jangan lupa follow akun Instagram filemagz dan filetechno untuk informasi menarik lainnya ya! Sampai jumpa di artikel berikutnya!