Hari Jumat lalu, pada tanggal 11 Agustus 2017, Universitas Prasetiya Mulya Graduate School (S2) menyelenggarakan acara perdana TEDx yaitu TEDxUniversitasPrasetiyaMulyaJakarta (TEDxUPMJ) yang mengangkat tema “Forward” dengan tujuan untuk memberikan wawasan dan inspirasi bagi mereka yang ingin “maju” dalam kehidupannya. Acara TEDx ini diselenggarkan untuk merealisasikan visi TED kepada komunitas Universitas Prasetiya Mulya yakni menyebarkan ide-ide yang layak disebar kepada masyarakat.
Dengan 7 pembicara serta gagasan inspiratifnya, TEDxUPMJ berhasil melangsungkan beraneka ragam pembicaraan yang tentunya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai bagaimana cara kamu agar tetap “maju”. Rangkaian acara pun berlangsung pada pukul 09.00 hingga 15.00 dengan adanya beberapa coffee break dan kegiatan makan siang.
Bagi kamu yang tidak berkesempatan untuk menghadiri acara tersebut, jangan khawatir karena File akan merangkum dan menuangkan konten seminar yang sangat informatif tersebut dalam artikel berikut.
TEDxUPMJ mengundang 7 pembicara inspiratif, yaitu Dewi Candraningrum, seorang pelukis dan artis kelahiran 12 September 1975, Edwin J. Tanga, seorang creative thinker dan educator, Ayudia & Ditto, pasangan entrepreneur juga public figure, Rian Ernest, seorang pengacara dan konsultan legal, Nikita Dompas, seorang musisi, David Soong, pemilik dari Sweet Escape juga Axioo, perusahaan yang berspesialisasi pada fotografi dan videografi pernikahan dan pertunangan maupun portrait keluarga, juga Frederik Rasali, seorang logical thinker, adventurer, serta equity analyst.
Ada beberapa pernyataan yang harus digarisbawahi untuk mengakhiri acara ini ketika para pembicara tersebut menyampaikan pendapatnya untuk menginspirasi, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Edwin J. Tanga sebagai seorang creative thinker menyatakan bahwa berpikir kreatif tidak hanya dilakukan oleh artis atau seniman, karena pada dasarnya semua orang harus berpikir kreatif.
- Nikita Dompas sebagai seorang musisi berkata bahwa para musisi sangat senang untuk mengeluh. Mengeluh terhadap pembajakan musik, mengeluh karena susah mendapatkan pekerjaan, dan sebagainya. Bukan hanya untuk para musisi, tapi untuk semua orang. Seharusnya kamu membuat kesempatanmu sendiri, bukan hanya menunggu suatu hal untuk datang dengan sendirinya. Apapun itu, akan sangat baik jika kamu dapat menjadikan hobimu profesimu juga.
- Salah satu lead organizer dari TEDxUPMJ pun berkata bahwa tujuan dari acara ini adalah mengingatkan bahwa mahasiswa harus diperkenalkan dengan berbagai isu di dunia, bukan hanya bisnis dan bisnis, karena anak muda Indonesia akan menjadi tulang punggung negara di masa depan.
- Salah satu pembicara TEDxUPMJ juga berkata bahwa uang itu banyak di dunia ini, tetapi mengapa susah mendapatkannya? Karena uang tidak datang saat dicari, melainkan datang sendiri saat kamu membuat sesuatu yang berguna bagi Indonesia, bagi masyarakat di sekitar kita. Uang hanyalah sebuah alat. Oleh sebab itu, alat ini dapat digunakan lagi kedepannya.
Nah, dari artikel di atas, diharapkan kamu sebagai pembaca dapat terinspirasi dari para pembicara TEDxUPMJ. Mau kamu seorang pebisnis, seorang musisi, seorang seniman, siapapun itu, kamu harus kreatif dan tidak boleh menyerah dengan apa yang sedang kamu jalani. Jika kamu pernah berpikir untuk mundur, kamu harus ingat lagi alasan kenapa kamu memulai semua ini dan ingatlah apa dampak yang akan kamu berikan maupun dapatkan jika hal yang sedang kamu kerjakan ini berhasil. Terutama sebagai generasi milenial, kamu harus tetap moving forward.