Belum lama ini, dunia telah dihebohkan dengan virus ransomware yang bernama Wannacry. Hanya dalam beberapa jam, virus ini menyebar ke 200.000 komputer di lebih dari 150 negara. Banyak sistem di beberapa negara seperti sistem kesehatan Inggris – NHS, tumbang akibat ransomware tersebut. Bahkan sistem rumah sakit ternama di Jakarta, seperti RS Harapan Kita dan RS Dharmais, tak luput terkena dari serangan WannaCry.
Ransomware sendiri adalah istilah dari malware yang menyandera data pengguna komputer. Malware tersebut akan mengenkripsi data-data komputer yang diserangnya. Jika pengguna tidak membayar tebusan sesuai yang diminta, sudah dipastikan data pengguna akan hilang selamanya.
WannaCry adalah salah satu dari sekian ransomware yang menyerang komputer-komputer di dunia. Ransomware tersebut memanfaatkan celah keamanan sistem operasi Windows dengan tool yang dibuat oleh dinas intel Amerika Serikat, NSA. Tool yang bernama “EternalBlue” itu belum lama dibocorkan ke internet oleh sekelompok hacker yang bernama Shadow Broker. Tampaknya, tool tersebut dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan alhasil WannaCry berhasil membuat orang-orang di penjuru dunia kewalahan.
Nah, pada kesempatan ini, FILE ingin berbagi tips bagaimana kamu bisa menghindari ransomware seperti WannaCry:
1. Selalu Update PC secara Berkala
Jangan lupa untuk update PC kamu dengan Windows Update. WannaCry sendiri tidak akan menyerang Windows 10, loh. Justru sistem operasi yang lama, seperti Windows XP, yang lebih rentan diserang malware.
2. Pastikan Firewall dan Antivirus Berjalan
Pastikan kamu memiliki firewall aktif dan antivirus terpasang di komputer. Software bawaan seperti Windows Firewall ataupun Windows Defender belum mumpuni dalam menangkal malware, dan software pihak-ketiga jauh lebih baik dibandingkan software tersebut.
3. Jangan Selalu Berharap dengan Aplikasi Antimalware
Memasang antivirus bukan jaminan komputer kamu terbebas dari ancaman ransomware. Perusahaan antivirus sendiri baru mulai menanggapi masalah ini, dan perlindungan yang mereka tawarkan belum tentu sesuai yang diharapkan.
4. Matikan Macro Office
Jaman sekarang Macro memang jarang digunakan. Namun bagi kamu yang menggunakan Office 2016, kamu bisa memastikan Macro telah dimatikan dengan memilih opsi Trust Center > Macro Settings, atau ketik “macros” di kotak pencarian di atas, lalu buka kotak “Security”.
5. Jangan Buka Link Mencurigakan dan Berselancar Sewajarnya
Kejahatan selalu mengintai ketika kita berselancar di dunia maya. Cara yang paling umum terkena malware sendiri jika kita mengklik link jahat yang didapatkan dari email atau website. Oleh karenanya, kita harus lebih cerdas dalam membuka email. Jangan sampai membuka email spam ataupun email yang terindikasi membahayakan. Selain itu, berselancar di dunia maya yang sewajarnya dan jangan buka yang “macam-macam” untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
6. Selalu Membuat Data Cadangan
Ransomware mengenkripsi dan mengunci data penting di komputer, oleh karenanya tidak ada alasan untuk tidak mengamankan data kita. Membuat data cadangan (backup ) adalah strategi yang baik menghindari hilangnya data tersebut. Gunakan cloud-storage gratis seperti Google Drive ataupun OneDrive, dan selalu buat data cadangan secara berkala. Kamu juga bisa membeli hard disk eksternal seperti Seagate, Samsung, yang sekarang ini harganya sudah cukup terjangkau.
Kita tidak pernah tahu kapan komputer kita diserang oleh ransomware ataupun malware lainnya. Namun lebih baik mencegah daripada menunggu. Dengan tips-tips ini, kamu bisa lebih waspada dalam menghindari bahaya malware dan tentunya membuat komputer kita lebih aman.
[Kyky Farly Vallendra]